REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku usaha terus mengadopsi teknologi digital untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Sepanjang 2021, ekonomi digital di Indonesia tumbuh mencapai 70 miliar dolar AS atau meningkat hingga 49 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan industri digital yang masif ini juga turut mendorong perkembangan superapp, lantaran sukses menggandeng lebih banyak mitra, termasuk UMKM, yang mulai melakukan transformasi digital untuk memasarkan bisnis mereka. Peran superapp juga terbukti bisa mendorong kemajuan ekonomi digital di industri pariwisata Tanah Air.
Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Bima Laga menerangkan, para pelaku industri digital semkin giat membangun usaha dengan proses digital selama pandemi Covid-19. Semua aktivitas seperti dipaksa beralih ke digital, namun kita semua memang tidak punya pilihan. Meski demikian, pelaku industri digital, terutama e-commerce dan superapp, masih harus melakukan edukasi dan sosialisasi ke semua pihak," kata Bima dalam diskusi secara daring di Jakarta, Jumat (1/4/2022).
Menurut dia, edukasi dan sosialisasi teknologi digital juga harus secara konsisten dilakukan ke seluruh pelaku usaha yang menjadi merchants. "Supaya mereka bisa berjualan dengan tepat, melayani konsumen secara baik, hingga mampu mencatatkan transaksi yang tinggi untuk jangka panjang," ucap Bima.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menerangkan, perkembangan industri digital memberikan peluang bagi para pelaku usaha untuk melakukan transformasi digital. Hal itu memungkinkan pelaku UMKM dapat meningkatkan daya saing dalam memasarkan produk dan layanan mereka ke lebih banyak konsumen.
"Melalui digitalisasi, pelaku usaha di berbagai sektor industri, termasuk sektor pariwisata, berpotensi untuk memenuhi lebih banyak permintaan dari para konsumen di berbagai wilayah, sehingga nantinya diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," kata Jerry.
Dia menerangkan, penggunaan teknologi digital dalam pemenuhan kebutuhan gaya hidup dan solusi perdagangan perlu terus disosialisasikan di masyarakat. Tujuannya agar memungkinkan masyarakat beradaptasi dan mendapatkan manfaat dari layanan dan produk inovatif yang ditawarkan.
Sebagai lifestyle superapp di Asia Tenggara, peran Traveloka tentu krusial untuk mendorong digitalisasi. Adanya tren pengadopsian teknologi akibat pandemi, Chief Technology Officer Traveloka, Ray Frederick, mengatakan, pihaknya memahami betul pandemi telah mengubah karakter berinteraksi masyarakat Indonesia. Baik konsumen maupun para pelaku usaha, untuk keluar dari kebiasan dan mulai beranjak mengadopsi teknologi digital.
"Kami terus secara konsisten melakukan sosialisasi kepada para pelaku industri, khususnya di sektor perjalanan dan pariwisata. Kami melihat bahwa pemanfaatan teknologi digital dapat memberikan dampak positif bagi bisnis para mitra, termasuk UMKM, di mana platform kami dapat menjadi wadah bagi para mitra untuk menjangkau dan terpapar pada puluhan juta konsumen kami yang tersebar di Asia Tenggara," kata Ray.