Sabtu 02 Apr 2022 05:21 WIB

Kisah Tersembunyi di Balik 3.000 Masjid di Istanbul Turki

Tembok-tembok masjid Istanbul menyimpan berbagai kisah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Kapal selam diesel-listrik Angkatan Laut Rusia Rostov-on-Don berlayar ke arah Bosphorus saat Laut Hitam di depan Masjid Biru di Istanbul, Turki, 13 Februari 2022. Kapal Angkatan Laut Rusia transit di Laut Hitam untuk latihan besar-besaran di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Foto: EPA-EFE/ERDEM SAHIN
Kapal selam diesel-listrik Angkatan Laut Rusia Rostov-on-Don berlayar ke arah Bosphorus saat Laut Hitam di depan Masjid Biru di Istanbul, Turki, 13 Februari 2022. Kapal Angkatan Laut Rusia transit di Laut Hitam untuk latihan besar-besaran di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID,  ISTANBUL -- Tembok-tembok masjid Istanbul menyimpan berbagai kisah. Mulai dari pengabdian, kebanggaan, hingga seni kehidupan. Ada lebih dari 3.000 rumah ibadah di kota terbesar di Turki itu. Mulai dari gedung-gedung megah di lahan yang luas hingga bangunan kayu sederhana di pinggir jalan kota.

Beberapa di antaranya dibangun sebagai gereja Bizantium yang berasal dari abad ke-4 Masehi. Kemudian masjid baru terus didirikan secara teratur. Baik kontemporer atau kuno, masjid-masjid Istanbul menunjukkan keragaman yang luar biasa.

Baca Juga

Di antaranya memiliki kubah yang menjulang tinggi dan dipenuhi dengan ubin dan kaligrafi bermotif, sementara yang lain ramping, minimal, dan modern. Melangkah ke masjid-masjid di Istanbul dapat membawa wisatawan ke masa lalu dan menceritakan kisah kebangkitan dan kejatuhan kekaisaran Romawi, Bizantium, dan Ottoman.

Sebelum listrik, banyak masjid diterangi oleh lampu gantung rendah dengan nyala api dari minyak yang berkedip-kedip dan menyelimuti ruangan dengan cahaya keemasan. Ruang sholat yang luas ditutupi karpet tenunan tangan dalam berbagai warna, dengan dominasi warna merah.

photo
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memeriksa kesiapan Masjid Hagia Sophia yang akan dibuka pada 24 Juli untuk beribadah setelah 86 tahun, dengan menggelar salat Jumat di Istanbul, Turk pada 19 Juli 2020. - (Anadolu Agency)

Saat ini, masjid-masjid diterangi dengan lampu listrik, dan sering kali dilengkapi dengan karpet biru buatan mesin. Muadzin, menciptakan salah satu suara di kota tersebut. Sebelum dilaksanakan sholat lima waktu, suara muadzin dapat terdengar berlapis-lapis dan terjalin satu sama lain.

Saat ini, adzan dikumandangkan melalui pengeras suara yang dipasang di menara, menara yang tingginya bisa mencapai ratusan kaki. Di masa lalu, yang terdengar hanyalah apa yang bisa dibawa oleh suara muazin di atas angin. Para pelantun akan naik ke balkon di atas menara dan menutup mulut mereka dengan tangan untuk mengumandangkan adzan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement