Sabtu 02 Apr 2022 12:03 WIB

Kepercayaan Publik terhadap Para Ahli Menurun, Mengapa?

Di kalangan kampus pun, mahasiswa yang mendapat banyak informasi dari kanal publik merasa sudah menyamai para dosen atau profesor yang sudah mendalami topik bahasan cukup lama.

Rep: Heri Purwata/ Red: Partner
.
Foto: network /Heri Purwata
.

Prof Fathul Wahid. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Membanjirnya informasi di kanal publik atau internet membuat kepercayaan publik terhadap para ahli mengalami penurunan. Peran ahli seakan sudah tergantikan oleh orang banyak, dengan beragam mekanisme.

Di kalangan kampus pun, mahasiswa yang mendapat banyak informasi dari kanal publik merasa sudah menyamai para dosen atau profesor yang sudah mendalami topik bahasan cukup lama. Selain itu, ditambah adanya pendekatan korporatisasi kampus yang melihat pendidikan sebagai komoditas dan menempatkan mahasiswa sebagai konsumen, dan bukan sebagai pembelajar.

"Banyak implikasi sosiologis atas perspektif ini. Ketika mahasiswa dianggap sebagai konsumen, mereka akan memerankan diri dengan cara berbeda ketika berhadapan dengan kampus. Pola pikir transksional pun wajar jika mengemuka," kata Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Fathul Wahid ST, MSc, PhD.

BACA JUGA : Rektor UII Harapkan IISMA tak Hanya Mobilisasi Mahasiswa