REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Ratusan ribu jemaah memadati Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah untuk menunaikan salat wajib isya dan salat tarawih pada malam pertama di bulan suci Ramadhan ini. Jemaah sholat berbaris tanpa perlu lagi menjaga jarak.
Masyarakat Saudi maupun peziarah menyambut baik kembalinya suasana spiritual ini di dua masjid suci, yang memungkinkan mereka untuk melakukan ritual umrah, memohon ampun dan meminta belas kasihan Allah Yang Maha Esa.
Dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (3/4), mereka juga antusias menghadiri proyek buka puasa massal yang dilanjutkan untuk pertama kalinya, setelah pencabutan pembatasan virus corona selama dua tahun.
Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci dan instansi terkait lainnya telah mulai menawarkan integrasi layanan untuk semua jemaah. Kepresidenan telah merekrut sekitar 12 ribu staf pria dan wanita yang dibagi menjadi empat shift.
Kepresidenan menyediakan paket layanan, serta tindakan lapangan, pencegahan dan operasional yang bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang sehat dan aman yang membantu para jamaah melakukan ritual mereka dalam suasana spiritual yang aman.
Seluruh Masjidil Haram menyaksikan operasi pencucian, desinfektan, dan sterilisasi yang sedang berlangsung setidaknya 10 kali setiap hari. Kepresidenan telah memobilisasi lebih dari 4000 pekerja pria dan wanita untuk tujuan itu. Sebanyak 130 ribu liter disinfektan dan 2.500 liter jenis penyegar terbaik dan hampir 35 ribu liter sterilisasi digunakan di semua permukaan dan karpet dalam sehari.
Sekitar 11 robot pintar digunakan untuk mensterilkan 25 ribu karpet di Masjidil Haram. Badan di kepresidenan melanjutkan layanannya dalam mendistribusikan air Zamzam dengan menyediakan lebih dari 25 ribu wadah yang didistribusikan ke seluruh Masjidil Haram. Ada 2500 stasiun marmer tetap untuk minum air suci di perluasan ketiga utara masjid.
Kepresidenan juga mengawasi pengoperasian kereta listrik di dalam Masjidil Haram. Ini telah memanfaatkan kecerdasan buatan dan layar interaktif dalam melayani para jamaah, termasuk robot untuk sterilisasi dan distribusi air Zamzam. Ada robot untuk menjawab pertanyaan umat beriman dan satu lagi untuk penyucian.
Ada delapan layar interaktif, 34 layar panduan spasial, empat layar untuk panduan dalam berbagai bahasa, dan sembilan layar untuk memantau layanannya, 376 perangkat nirkabel untuk memudahkan staf lapangan berkomunikasi dan berintegrasi di antara mereka, selain sembilan stasiun nirkabel untuk perintah presiden untuk menindaklanjuti kerja lapangan dan memberikan arahan kepada stafnya.
Kepresidenan juga mengalokasikan enam saluran untuk berkomunikasi dengan pusat operasi atau melalui nomor terpadu 1966, selain mendistribusikan air Zamzam kepada jamaah dan jamaah umrah melalui gerobak angkut khusus, dan termos di seluruh Masjidil Haram serta di stasiun marmer tetap untuk minum air suci.
Di Masjid Nabawi, Badan di bawah kepresidenan telah mengerahkan semua kemampuan dan sumber dayanya untuk memungkinkan umat beriman melakukan ritual mereka dengan mudah dan nyaman.
Sumber: https://saudigazette.com.sa/article/618926/SAUDI-ARABIA/In-an-air-of-spirituality-worshipers-throng-Two-Holy-Mosques-to-perform-prayers-on-first-night-of-Ramadan