Senin 04 Apr 2022 06:38 WIB

Empat Lembaga HAM Jadi Pelaksana Pemantauan UU TPKS

Ada empat lembaga HAM jadi pelaksana pemantauan UU TPKS, termasuk Komnas Perempuan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati (kanan) memberikan laporan pemerintah kepada Ketua Badan Legislasi DPR Supratman Andi Agtas (kedua kiri) dalam rapat kerja di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3/2022). Baleg DPR dan pemerintah menggelar rapat perdana pembahasan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS).
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati (kanan) memberikan laporan pemerintah kepada Ketua Badan Legislasi DPR Supratman Andi Agtas (kedua kiri) dalam rapat kerja di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3/2022). Baleg DPR dan pemerintah menggelar rapat perdana pembahasan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat lembaga nasional hak asasi manusia (LNHAM), yakni Komnas Perempuan, Komnas HAM, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi Nasional Disabilitas (KND) akan menjadi pelaksana pemantauan rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) ketika nanti disahkan menjadi undang-undang. Hal tersebut disepakati dalam rapat panitia kerja (Panja) RUU TPKS pada Sabtu (2/4).

Komnas Perempuan mengapresiasi penyebutan nama lembaganya sebagai pelaksana pemantauan UU TPKS bersama dengan Komnas HAM, KPAI, dan KND). Penunjukkan tersebut sudah sesuai dengan mandat Komnas Perempuan dan Paris Principles yang diadopsi oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca Juga

"Penyebutan tersebut menjadi pendorong untuk terus meningkatkan kerja-kerja pemantauan, pengumpulan fakta dan upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan," tulis Komnas Perempuan dalam keterangan tertulisnya, Ahad (3/4).

Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR Luluk Nur Hamidah mengamini bahwa Komnas Perempuan dan tiga LNHAM lainnya akan menjadi pelaksana pemantauan UU TPKS. Ketentuan lebih lanjutnya akan diatur lewat peraturan pemerintah (PP).

"Rapat Baleg RUU TPKS menyepakati LNHAM, Komnas Perempuan untuk mendapat penugasan atau mandat melakukan pemantauan pelaksanaan UU TPKS bersama LNHAM yang lain. Ketentuan lebih lanjut akan diatur melalui PP," ujar Luluk.

Diketahui, daftar inventarisasi masalah (DIM) RUU TPKS dari pemerintah berjumlah 588, terdiri dari 167 pasal tetap, 68 redaksional, 31 reposisi, 202 substansi, dan 120 substansi baru. Keseluruhan DIM ini terangkum di dalam 12 bab dan 81 pasal.

Pada Senin (4/4), Baleg akan membahas sejumlah tiga daftar inventarisasi masalah (DIM) RUU TPKS yang belum selesai pada Sabtu (2/4). Ketiganya adalah dua DIM untuk kekerasan seksual berbasis elektronik dan satu DIM terkait eksploitasi seksual.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement