REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Militer Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali sejumlah kota di kawasan Chernihiv. Bantuan kemanusiaan pun sudah dikirimkan ke kota-kota tersebut.
Kantor berita Ukraina, RBK mengatakan jalanan antara Chernihiv dan Ibukota Kiev dibuka kembali pada Senin (4/4/2022). Chernihiv yang terletak 80 mil sebelah utara Kiev tidak mendapat pengiriman makanan dan pasokan lainnya selama berminggu-minggu.
Pada Ahad (3/4) kemarin walikotanya mengatakan tembakan Rusia menghancurkan 70 persen kota itu. Di wilayah-wilayah lainnya yang dikuasai kembali usai pasukan Rusia mundur, pemerintah Ukraina mengatakan mereka menemukan ratusan warga sipil yang tewas dibunuh.
Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan penyidik kejahatan perang Rusia menemukan 410 jenazah di kota-kota sekitar Kiev. Di media sosial Facebook, Venediktova mengatakan jenazah itu ditemukan pada Jumat, Sabtu dan Ahad.
Ia mengatakan sekitar 140 diantaranya sedang menjalani pemeriksaan oleh para jaksa dan ahli lainnya. Deputi Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan kepala desa Motyzhyn di wilayah Kiev tewas dibunuh saat ditahan pasukan Rusia.
Vereshchuk menambahkan sekitar 11 walikota dan tokoh masyarakat Ukraina diculik pasukan Rusia. Dalam pidatonya Ahad kemarin Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia membunuh warga sipil di kota-kota yang mereka diduduki.
Ia menyebut pasukan Rusia pembunuh "aneh yang tidak tahu melakukan hal lain selain itu." Ia memperingatkan akan semakin banyak kejahatan yang akan terungkap bila pasukan Rusia sudah diusir dari daerah-daerah yang diduduki.
Pemimpin-pemimpin internasional mengecam laporan mengenai serangan terhadap warga sipil di kota-kota sekitar Kiev. Setelah muncul foto-foto dan laporan mengerikan jenazah yang tangannya diikat ke punggung mereka. Sementara Rusia membantah kekejaman terhadap warga sipil di Bucha dan pinggir kota Kiev lainnya.