REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit khusus sektor sektor renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT) sebesar Rp 5,6 triliun sepanjang 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 19,1 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,7 triliun.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan perseroan berupaya memperbesar porsi pembiayaan sektor EBT sebagai komitmen untuk mewujudkan perbankan berkelanjutan. “Pembiayaan BRI kepada sektor EBT sebesar Rp 5,6 triliun hingga akhir Desember 2021. Angka ini tercatat tumbuh 19,1 persen year on year apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,7 triliun,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Senin (4/3/2022).
Menurutnya sepanjang tahun lalu perseroan telah berkontribusi dalam EBT diantaranya melalui penyaluran kredit kepada PLTA Poso Energy sebesar 35 juta dolar AS dan Kerinci Merangin sebesar 10 juta dolar AS.
“BRI mendukung peningkatan bauran EBT melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) tersebut karena PLTA merupakan salah satu bagian EBT,” ucapnya.
Selain itu, menurutnya, PLTA juga menjadi sumber energi yang pasokannya terjaga (sustain), menghasilkan listrik yang rendah emisi karbon, biaya pemeliharaannya relatif rendah, dan sekaligus kegiatan ini sejalan dengan kegiatan usaha berkelanjutan.
“Sebagai perusahaan yang berorientasi pada keuangan yang berkelanjutan, BRI berupaya meningkatkan kinerja ekonomi dan mengoptimalisasikan keuntungan (profit) dengan secara simultan juga berusaha untuk meningkatkan kinerja sosial (people) dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan (planet),” ucapnya.