REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) berupaya mempercepat pembangunan kembali Masjid Agung Darussalam Kota Palu.
"Insya Allah tahun depan Pemprov Sulteng akan menganggarkan pembangunan masjid agung," kata Gubernur Sulteng Rusdy Mastura.
Masjid Agung Darussalam Palu rusak karena terdampak gempa Magnitudo 7,4 pada 2018. Karena kerusakan itu, Pemprov Sulteng kemudian melakukan pembongkaran/perataan.
Sampai saat ini pembangunan kembali masjid yang terletak di Kecamatan Palu Barat tersebut belum bisa dilakukan karena keterbatasan anggaran, padahal masjid agung itu merupakan kebanggaan masyarakat Sulawesi Tengah.
Gubernur Sulteng juga pernah memohon kepada Kementerian PUPR untuk memberikan dukungan pada pembangunan rumah ibadah tersebut, dalam skema rehabilitasi dan rekonstruksi untuk percepatan pemulihan infrastruktur dan sarana prasarana pascabencana 2018 di wilayah Sulteng.
Rusdy Mastura bertekad untuk mengalokasikan anggaran pembangunan masjid tersebut pada tahun depan, agar pembangunan kembali dapat dilaksanakan, sehingga jamaah bisa melaksanakan kegiatan peribadatan dan keagamaan di masjid itu.
Bahkan, kata Rusdy, Pemerintah Arab Saudi kemungkinan akan memberikan dukungan pembangunan kembali masjid kebanggaan masyarakat Sulteng tersebut. Ia menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya mendapat kabar dari Kedutaan Arab Saudi untuk Indonesia di Jakarta bahwa negara itu siap membantu pembangunan masjid agung.
"Namun jadi atau tidaknya bantuan dari Pemerintah Arab Saudi, kami tetap akan menganggarkan biaya pembangunan masjid tersebut," kata dia.
Ia menambahkan, jika bantuan Pemerintah Arab Saudi terealisasi, maka dana yang disiapkan Pemprov Sulteng akan dialihkan ke bantuan sosial kepada masyarakat atau untuk kepentingan pembangunan lainnya.
"Karena masih banyak yang membutuhkan bantuan anggaran," ujarnya.
Masjid Agung Darussalam saat ini telah berganti nama menjadi Masjid Raya Sulawesi Tengah yang terletak di Kecamatan Palu Barat, Kota Palu. Saat ini pengurus masjid membangun satu bangunan nonpermanen agar jamaah tetap bisa melaksanakan kegiatan peribadatan dan keagamaan di masjid itu, sambil menunggu pembangunan kembali masjid agung tersebut.
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, Kepala Kanwil Kemenag Sulteng Ulyas Taha dan beberapa pejabat Pemprov Sulteng, shalat isya dan tarawih berjamaah bersama jamaah masjid tersebut, pada malam pertama tarawih Sabtu (2/4) malam.