Ramadhan, Potensi Kerumunan Aktivitas ‘Ngabuburit’ Diantisipasi
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas gabungan melakukan pengawasan di tempat ngabuburit yang biasa menimbulkan keramaian. | Foto: Republika/Bayu Adji P
REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Selama Ramadhan 1443 Hijriah, Polres Salatiga, Jawa Tengah, bakal meningkatkan patroli di tengah-tengah masyarakat. Selain untuk memastikan situasi kamtibmas tetap aman, jajaran polres juga menekankan pada keamanan dan keselamatan pengguna kendaraan.
Kapolres Salatiga, AKBP Indra Mardiana mengatakan, dalam rangka menjaga kenyamanan ibadah puasa di bulan Ramadhan, Polres Salatiga melakukan kegiatan-kegiatan rutin yang ditingkatkan, baik dari sisi patroli lalu lintas dan penegakan hukum.
Dari sisi patroli, baik oleh Sabhara Satlantas maupu patroli polsek, salah satunya bakal menitikberatkan pada pengguna kendaraan baik roda dua maupun roda empat untuk tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berpotensi terhadap kerumumnan.
“Seperti kumpul-kumpul sambil menantikan waktu berbuka puasa (ngabuburit) atau pun kegiatan seperti ‘sahur on the street’ di pagi hari,” jelasnya, saat dikonfirmasi di Mapolres Salatiga.
Selain berpotensi terhadap pelanggaran protokol kesehatan khususnya kerumunan, kegiatan tersebut juga berpotensi terhadap kegiatan balap liar (trek-trekan) di jalan raya serta rentan memicu terjadinya berbagai perselisihan/gesekan antar kelompok.
“Sehingga pada akhirnya justru akan dapat mengganggu kepentingan masyarakat umum selain juga akan membahayakan keselamatan diri dan pengguna jalan yang lain jika muncul aksi balap liar,” tegas Indra Mardiana.
Masih terkait dengan upaya untuk mengurangi berbagai potensi kerawanan selama bulan Ramadhan, Bupati Semarang, H Ngesti Nugrah, juga mengimbau kepada seluruh orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap putri-putri mereka.
Khususnya agar anak-anak usia sekolah agar tidak keluar malam selama Ramadhan. Belajar dari pengalaman sebelumnya, Ramadhan jutru dimanfaatkan oleh anak-anak muda dan anak usia sekolah untuk melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan diri dan orang lain.
Seperti aksi kebut-kebutan atau balap liar di jalan raya, baik saat ngabuburit maupun pada saat setelah usai makan sahur. “Saya mohon kerja sama dari para orang tua untuk mengawasi secara ketat putra-putrinya,” jelas bupati.