Penumpang KRL Dibolehkan Buka Puasa Saat Perjalanan
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Apel siaga petugas gabungan di kantor Daop 6 dalam menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna kereta api. | Foto: Wahyu Suryana
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- KAI Daop 6 menggandeng TNI/Polri untuk menjaga dan meningkatkan keamanan di stasiun agar semakin memberikan kenyamanan penumpang KA. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi premanisme di stasiun-stasiun Daop 6 Yogyakarta.
Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto mengatakan, apel siaga dilakukan di Kantor Daop 6. Dihadiri pengamanan Daop 6, Polda DIY, Polresta Yogyakarta, Polsek Gedongtengen, POM TNI AL, POM TNI AD, POM TNI AU, dan Koramil Gedongtengen.
Ia menekankan, apel dilaksanakan untuk meningkatkan kolaborasi dengan aparat-aparat kewilayahan dalam rangka memberikan keamanan bagi penumpang kereta api dari berbagai tindakan kriminalitas. Salah satunya dari ancaman premanisme.
"Stasiun merupakan etalase citra sebuah daerah yang harus dijaga keamanannya secara bersama. Untuk itu, Daop 6 Yogyakarta menggandeng TNI/Polri untuk bersama mewujudkan citra daerah yang tertib, aman, dan nyaman serta terbebas premanisme," kata Supriyanto.
Selain itu, Supriyanto mengungkapkan, KAI Daop 6 selalu melaksanakan pengecekan, pengawasan, dan pengendalian terpadu berbagai faktor. Terkait dengan keselamatan operasional kereta api seperti pemeriksaan jalur dan sosialisasi keselamatan.
Baik di perlintasan maupun di permukiman warga, serta pengendalian operasi di ruangan kendali terpusat. Supriyanto menekankan, mereka akan terus berusaha memberikan pelayanan yang aman, nyaman dan sehat pada masa pandemi Covid-19. "Berbagai faktor untuk meningkatkan itu selalu kami evaluasi, perbaiki dan tingkatkan," ujarnya.
Memasuki Ramadhan, operasional pelayanan perjalanan KRL tetap berjalan normal. KAI Commuter tetap memberlakukan prokes dalam pelayanan perjalanan KRL, kuota pengguna 60 persen sesuai dengan aturan pemerintah juga tetap diberlakukan.
Penyekatan stasiun, cek suhu tubuh, jaga jarak aman sesama pengguna saat duduk dan berdiri di KRL, wajib memakai masker sesuai ketentuan masih berlaku. KAI Commuter memberlakukan aturan khusus saat waktu buka puasa di dalam perjalanan.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba menuturkan, petugas perjalanan KRL menginformasikan waktu untuk berbuka. Pengguna dibolehkan untuk membatalkan puasa hingga satu jam setelah waktu berbuka saat berada di dalam perjalanan KRL.
KAI Commuter mengajak pengguna saat berbuka puasa tetap disiplin menjaga prokes serta menjaga kebersihan dan kenyamanan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kemudian, gunakan kembali masker dengan benar setelah selesai berbuka puasa. "Kami imbau saat membatalkan puasa dengan minuman dan makanan ringan secukupnya," kata Anne.
Petugas tetap menerapkan prokes ketat, khususnya saat waktu berbuka di dalam perjalanan KRL. KAI Commuter mengajak pengguna KRL untuk senantiasa menjalankan prokes yang berlaku agar perjalanan kita bisa lebih aman, sehat, dan nyaman.
"Hindari pemberangkatan pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari. Untuk informasi kepadatan di stasiun, posisi real time kereta dan jadwal kereta pengguna dapat melihat melalui aplikasi KRL Access," ujarnya.