Senin 04 Apr 2022 15:20 WIB

Swedia Berikan Dosis Keempat Vaksin COVID-19 kepada Lansia

Swedia telah menghapus hampir seluruh pembatasan COVID-19 pada awal Maret.

 Orang-orang yang berjalan-jalan dalam cuaca dingin tapi cerah melewati tanda yang meminta untuk menjaga jarak sosial, di tengah penyebaran pandemi penyakit coronavirus (COVID-19) yang terus menerus, di Stockholm, Swedia, 20 November 2020. Pemerintah Swedia akan memberikan dosis ke-4 vaksin COVID-19 bagi lansia berusia 65 tahun ke atas.
Foto: EPA-EFE/Fredrik Sandberg SWEDEN OUT
Orang-orang yang berjalan-jalan dalam cuaca dingin tapi cerah melewati tanda yang meminta untuk menjaga jarak sosial, di tengah penyebaran pandemi penyakit coronavirus (COVID-19) yang terus menerus, di Stockholm, Swedia, 20 November 2020. Pemerintah Swedia akan memberikan dosis ke-4 vaksin COVID-19 bagi lansia berusia 65 tahun ke atas.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Pemerintah Swedia akan memberikan dosis ke-4 vaksin COVID-19 bagi lansia berusia 65 tahun ke atas. Pemberian baksin dilakukan untuk meningkatkan daya tahan mereka melawan penyakit.

"Bagi kaum lansia berusia 65 tahun ke atas, yang saat ini sudah empat bulan dari pemberian dosis sebelumnya, dan efek perlindungan vaksin menurun dari waktu ke waktu," kata Badan Kesehatan lewat pernyataan, Senin (4/4/2022).

Baca Juga

Otoritas Swedia sebelumnya sudah memberikan dosis ke-4 vaksin alias booster kedua bagi warga berusia 80 tahun ke atas. Swedia telah menghapus hampir seluruh pembatasan COVID-19 pada awal Maret. 

Sulit untuk mengetahui tingkat penyebaran virus corona di Swedia. Sebab tes COVID berskala besar sudah dihentikan. Namun jumlah pasien yang membutuhkan perawatan intensif kini berada di angka terendah dalam 18 bulan.

Amerika Serikat (AS) telah lebih dulu menyetujui pemberian dosis booster vaksin Covid-19 kedua untuk kelompok usia di atas 50 tahun. Keputusan untuk menawarkan booster kedua di Amerika Serikat muncul, karena beberapa ilmuwan telah menyuarakan keprihatinan tentang subvarian Omicron yaitu BA.2 yang sangat menular dan dominan.

Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) mengatakan, booster yang menggunakan vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna diberikan setidaknya empat bulan setelah dosis booster pertama. Booster kedua bertujuan untuk menawarkan lebih banyak perlindungan terhadap penyakit parah dan rawat inap.

FDA juga mengizinkan dosis booster kedua untuk kelompok usia di atas 12 tahun dengan vaksin Pfizer/BioNTech, dan kelompok usia di atas 18 tahun dengan vaksin Moderna.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mendukung otorisasi FDA, yang merekomendasikan suntikan booster tambahan. Terutama untuk lansia dan mereka yang memiliki penyakit penyerta, sehingga berisiko tinggi.  

"Covid-19 memiliki efek buruk yang sangat tidak proporsional pada orang berusia 65 tahun ke atas dan mereka yang memiliki penyakit penyerta," ujar pejabat tinggi FDA, Peter Marks.

Marks mengatakan, FDA akan segera mempertimbangkan manfaat dari otorisasi booster kedua untuk populasi yang lebih luas setelah musim panas. Booster kedua secara khusus ditargetkan untuk memerangi varian baru yang kini menjadi perhatian.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement