Omzet Pengusaha Cincau di Kota Malang Naik Saat Ramadhan
Red: Muhammad Fakhruddin
Proses pembuatan cincau di salah satu produsen Kota Malang. Selama Ramadhan, permintaan cincau meningkat tajam. | Foto: Republika/Wilda Fizriyani
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Omzet pengusaha cincau yang ada di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, mengalami peningkatan pada saat Ramadhan, seiring dengan naiknya permintaan masyarakat atas produk agar-agar tradisional tersebut.
Salah seorang pengusaha cincau di Kota Malang, Hariyati (37 tahun) mengatakan bahwa memasuki bulan Ramadhan, pesanan cincau pada usaha miliknya tersebut tercatat mengalami peningkatan hingga tujuh kali lipat. "Memang ada peningkatan, karena orang biasanya tidak membeli tapi pada saat Ramadhan membelinya untuk buka puasa," kata Hariyati, Senin (4/4/2022).
Hariyati menjelaskan, dalam kondisi sebelum Ramadhan, pesanan cincau pada usaha yang telah digeluti oleh keluarganya sejak tahun 1964 tersebut berkisar antara 25-30 kotak ukuran sedang per harinya. Namun, memasuki awal Ramadhan kali ini, rumah produksi cincau milik Hariyati bisa memproduksi kurang lebih hingga 200 kotak cincau per hari. Tingginya permintaan cincau tersebut, disebabkan cincau merupakan salah satu menu favorit untuk berbuka puasa.
"Biasanya hanya 30 kotak per hari, sekarang mencapai 200 kotak per hari, harganya Rp50.000 per kotak. Memang omzet meningkat saat Ramadhan," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan adanya peningkatan permintaan cincau hitam produksi rumahan tersebut, maka ia juga harus menambah pekerja untuk meningkatkan kapasitas produksi. Pada Ramadhan kali ini, ada empat pekerja baru yang membantu proses pembuatan cincau itu.
"Saya harus menambah beberapa pekerja untuk membantu memenuhi permintaan pasar," ujarnya.
Jika melihat pada kondisi sebelumnya, Ia memperkirakan permintaan cincau akan terus mengalami peningkatan hingga satu minggu sebelum perayaan Idul Fitri. Biasanya, pada waktu tersebut permintaan cincau sudah mulai mengalami penurunan.
Ia menambahkan, harga cincau buatannya tersebut tidak mengalami kenaikan pada Ramadhan kali ini. Hal itu disebabkan pasokan bahan baku yang mayoritas berasal dari Ponorogo, relatif lancar dan tidak ada kenaikan harga atau masih dalam kondisi stabil.
"Bahan baku dari Ponorogo, harganya sampai saat ini stabil jadi saya tidak menaikkan harga, tetap Rp50 ribu per kotak," katanya.