Senin 04 Apr 2022 19:10 WIB

Greenpeace Blokade Kapal yang Angkut Minyak Rusia

Salah satu kapal yang diblokir adalah kapal Pertamina Prime.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Aktivis organisasi lingkungan Greenpeace melukis kata-kata. Greenpeace memblokir pengiriman minyak Rusia yang dibawa dua kapal tanker di lepas pantai Denmark pada Kamis (31/3/2022) pekan lalu.
Foto: Frank Molter/dpa via AP
Aktivis organisasi lingkungan Greenpeace melukis kata-kata. Greenpeace memblokir pengiriman minyak Rusia yang dibawa dua kapal tanker di lepas pantai Denmark pada Kamis (31/3/2022) pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Greenpeace memblokir pengiriman minyak Rusia yang dibawa dua kapal tanker di lepas pantai Denmark pada Kamis (31/3/2022) pekan lalu. Salah satu kapal adalah kapal Pertamina Prime.

Pemblokiran dilakukan oleh 11 aktivis Greenpeace dengan cara berenang atau mengendarai kayak di perairan es di Frederikshavn, Denmark, agar kapal tersebut tidak bisa lewat. Greenpeace mengorganisir aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, menyusul invasi ke Ukraina.

Baca Juga

"Pada pukul 11.00 (waktu setempat), para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime dan mencegah kapal lain, yakni Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata juru bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager seperti dilansir dari The Local Denmark, Senin (4/4/2022).

Greenpeace juga mengunggah aksi mereka di akun Twitter dan situs resminya. Beberapa dari mereka membawa spanduk yang menyerukan pemerintah untuk 'berhenti mengobarkan perang'. Mereka juga menggambar lambung kapal dengan tulisan 'Perang Bahan Bakar Minyak'.

Sebelumnya Greenpeace sudah mencoba memblokade kapal-kapal tanker lainnya yang mengangkut minyak Rusia. Namun peristiwa ini adalah keberhasilan pertama mereka.

"Baru kali ini kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, tanker dialihkan atau dipercepat," kata Oehlenschlager. "Mereka sekarang akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk memastikan kapal tidak bisa saling berdekatan untuk melakukan transfer," ujarnya menambahkan.

Ia juga mendesak Denmark untuk melarang pengiriman minyak Rusia di perairannya. Greenpeace Denmark mentweet pada Jumat pagi bahwa para aktivis sekarang sedang dipindahkan dari daerah itu oleh Polisi Jutlandia Utara. Sekitar 100.000 ton minyak mentah akan ditransfer antara kedua kapal.

Sementara Seaoath telah tiba dari Rusia membawa 100.000 ton minyak mentah Ural dan berusaha untuk mentransfer minyak ke kapal tanker Pertamina Prime yang lebih besar, menurut data pelacakan kapal Greenpeace dan Refinitiv. Pertamina Prime, yang mengumpulkan minyak mentah dari beberapa kapal tanker, akan berlayar ke China setelah transfer minyak selesai.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement