Senin 04 Apr 2022 19:55 WIB

Kemenkumham Bagikan Takjil Gratis kepada Masyarakat

Berbagi takjil di Bulan Ramadhan kegiatan rutin diselenggarakan Kemenkumham.

Kegiatan berbagi takjil kepada warga pengguna jalan (ilustrasi)
Foto: knrp
Kegiatan berbagi takjil kepada warga pengguna jalan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) membagikan takjil gratis kepada masyarakat yang melintas di sekitar Jalan Rasuna Said, Jakarta dalam rangkaian kegiatan Bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriah. "Ramadhan adalah bulan yang baik. Momentum ini tidak ingin dilewatkan oleh seluruh insan pengayoman, salah satunya kami berbagi takjil gratis," kata Sekretaris Jenderal Kemenkumham Andap Budhi Revianto melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (4/4/2022).

Ia mengatakan berbagi takjil di Bulan Ramadhan kegiatan rutin diselenggarakan Kemenkumham melalui Biro Umum Sekretariat Jenderal. Hal itu, menjadi kesempatan bagi insan pengayoman menunjukkan kepedulian kepada sesama.

Baca Juga

"Semuanya saling bahu-membahu untuk menebarkan kebaikan dan berbagi kepada masyarakat, termasuk para warga binaan pemasyarakatan," kata dia.

Pembagian takjil gratis tersebut terasa lebih spesial karena para warga binaan pemasyarakatan berkontribusi langsung menyiapkan takjil bagi masyarakat. "Roti dalam paket takjil merupakan hasil karya warga binaan pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Jakarta dan Lapas Kelas I Tangerang," kata dia.

Andap berharap, masyarakat tidak memandang takjil tersebut dari segi harga. Akan tetapi, bentuk rasa kepedulian dan saling berbagi antarsesama. "Di samping itu, ini juga untuk mengenalkan produk dari warga binaan di Lapas Jakarta dan Tangerang," katanya.

Kegiatan yang diinisiasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly itu rencananya diselenggarakan selama Ramadhan bertujuan membantu masyarakat. Setiap hari, Kemenkumham akan memberikan sekitar 1.000 paket takjil kepada masyarakat di jalan atau sekitar perkantoran Kemenkumham.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement