Senin 04 Apr 2022 20:20 WIB

PMI Kota Padang Butuh 150 Kantong Darah Setiap Hari

Saat pandemi ini pendonor yang datang ke PMI Padang paling banyak 50 orang.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas menunjukan kantong darah yang telah didonorkan (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas menunjukan kantong darah yang telah didonorkan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang, Widyarman, mengatakan sejak pandemi Covid-19 melanda, jumlah pendonor di PMI Padang jauh berkurang. Padahal setiap hari menurut dia, PMI Padang membutuhkan 15 kantong darah.

"Saat pandemi ini pendonor yang datang ke PMI Padang paling banyak hanya sekitar 50 orang. Kondisi ini tentu sangat kritis," kata Widyarman, Senin (4/4).

Baca Juga

PMI Padang membutuhkan minimal 150 kantong darah setiap hari karena mereka harus memenuhi permintaan berbagai rumah sakit di Kota Padang. Karena Kota Padang merupakan ibu kota provinsi, di sana terdapat berbagai rumah sakit dari tingkat RSUP, RSUD, RS Polri, RS Tentara dan berbagai rumah sakit swasta.

“Kita berharap semua instansi yang ada di Kota Padang bisa secara rutin melaksanakan donor darah sehingga bisa membantu memenuhi kekurangan stok darah di PMI Padang,” ujar Widyarman.

Di samping itu, PMI Padang juga gencar memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat dan pentingnya donor darah ini.

Kemarin, untuk memotivasi masyarakat berdonor, Gubernur Sumbar, Mahyeldi, mengatakan akan memberi hadiah umroh gratis bagi pendonor yang sudah pernah mendonorkan darahnya sebanyak 150 kali. Mahyeldi berharap hal ini dapat memotivasi warga yang lain supaya mendonorkan darahnya.

"Demi memotivasi para relawan kita umrohkan bagi siapa saja yang melakukan donor darah sebanyak 150 kali secara rutin," kata Mahyeldi, Ahad (3/4/2022).

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement