Senin 04 Apr 2022 22:21 WIB

DKI Jakarta Percayakan Pembangunan Pabrik Minyak Goreng ke BUMD

Pembangunan pabrik minyak goreng juga melibatkan BUMD Jabar dan Jateng.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Foto: Dok Pribadi.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempercayakan pembangunan pabrik minyak goreng yang diwacanakan PT Food Station Tjipinang Jaya, kepada BUMD milik DKI Jakarta tersebut. Pembangunan fasilitas tersebut, kabarnya akan menggandeng BUMD milik Provinsi Jawa Barat (PT Agro Jabar) dan milik Jawa Tengah (PT Jateng Agro Berdikari).

"Itu terserah saja, kami berikan kelonggaran seluas-luasnya untuk BUMD DKI dan BUMD provinsi lain baik Jawa Barat, Jawa Tengah, atau daerah lain silahkan. Ini kan kerja sama yang baik dan harus saling mendukung," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin (4/4/2022).

Baca Juga

Meski tidak menegaskan pembangunan pabrik minyak goreng tersebut mendesak, Riza menggambarkan bahwa selama ini pengadaan minyak goreng dilakukan oleh pihak swasta. Karena itu, jika BUMD provinsi memiliki inisiatif dan bekerjasama diharapkan akan menjadi sesuatu yang berefek baik bagi masyarakat Jakarta.

"Namun pesan kami harus dilihat dan dicek kembali, karena butuh lahan, modal, pengalaman. Kalau niatnya baik harus dipastikan," tutur Riza.

BUMD DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya menyebutkan bahwa wacana pembangunan pabrik minyak goreng bekerjasama dengan BUMD Jabar dan BUMD Jateng masih penjajakan. Tahapan yang harus dilalui masih panjang.

"Jadi bisa dibilang ini baru rencana kerja sama, belum pembangunan. Setelah penjajakan ini, baru kita lakukan studi internal, habis itu baru melakukan kajian dengan pihak ketiga. Tahapannya masih panjang," kata Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo saat dihubungi di Jakarta, Senin (4/4/2022).

Jika jadi, kata Pamrihadi, pembangunan pabrik minyak goreng tersebut akan dilakukan di luar Jakarta dengan menggandeng BUMD milik Provinsi Jawa Barat (PT Agro Jabar) atau milik Jawa Tengah (PT Jateng Agro Berdikari). Hal itu karena di Ibu Kota tidak boleh dibangun pabrik minyak goreng.

Pamrihadi baru berdialog dengan PT Agro Jabar yang menawarkan lahan miliknya di Purwakarta untuk membangun pabrik minyak goreng di sana.Berdasarkan informasi yang dihimpun, Food Station masih dalam diskusi awal dengan direksi PT Agro Jabar, PT Jateng Agro Berdikari dan PTPN Holding.

Idenya, tiga BUMD akan membangun pabrik pengemasan minyak goreng di daerah Kendal atau Purwakarta dengan skema KSO, dengan tiga BUMD tersebut sekaligus menjadi distributor di regionalnya masing masing.Adapun PTPN Holding akan menjadi suplai bahan baku olein yang diproduksi oleh pabrik PTPN VIII yang ada di Semangkei, Sumatera Utara.

Dasar pembuatan pabrik adalah karena potensi pasar minyak goreng di masing-masing daerah dan memungkinkan para BUMD berperan dalam kestabilan harga dan ketersediaan."Terkait keuntungan, tentu saja BUMD hanya akan mengambil sedikit keuntungan karena tujuan utamanya adalah kestabilan harga dan ketersediaan pasokan," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement