VIVA – Industri film di Indonesia perlahan kembali bangkit. Sempat dipukul pandemi dan buat studio bioskop berhenti beroperasi, berbagai genre dan judul film kini mulai menghiasi. Salah satu yang akan hadir berjudul Ngeri Ngeri Sedap.
Garis besar film itu bercerita mengenai keluarga. Tentang punya keluarga yang seru itu berkah, apa lagi punya kakak, adik dan orang tua yang mendukung mimpi dan jalan hidup yang dipilih oleh anak-anaknya.
Namun tidak semua keluarga seperti itu. Ada juga empat bersaudara terganggu karena keinginan orang tua mereka? Itu menjadi dasar cerita yang ada di film Ngeri Ngeri Sedap.
Film ini diproduseri Dipa Andika dan disutradarai Bene Dion Rajagukguk. Menurut mereka, film ini siap menyajikan drama keluarga yang kisahnya akan relate dengan pengalaman banyak orang di luar sana.
"Ketika berbicara mengenai keluarga, ada yang berkata keluarga adalah harta yang paling berharga, ada juga yang berkata keluarga adalah tempat belajar. Tidak ada yang salah, karena keluarga adalah bagian dari kehidupan kita," kata Dipa Andika.
Film itu mengangkat kisah empat kakak beradik, yang memiliki cerita dan perjuangannya masing-masing. Walaupun akhirnya semua kisah bermuara pada satu masalah, yaitu apa yang mereka pilih dan jalani harus berbenturan dengan keinginan orang tua mereka.
"Sebagai karya layar lebar perdana dari Imajinari, Ngeri Ngeri Sedap coba mengangkat drama keluarga yang semoga dapat diterima oleh seluruh masyarakat di Indonesia," katanya.
Film ini menghadirkan Pak Domu (Arswendi Bening Swara) dan Mak Domu (Tika Panggabean) berusaha memanggil anak-anaknya yang merantau pulang ke kampung halaman. Berbagai rencana disiapkan, hingga mereka menjalankan misi yang ngeri-ngeri sedap, demi bisa kembali kumpul bersama di rumah. Film ini dibintangi oleh Boris Bokir, Gita Bhebita, Lolox, Indra Jegel, Arswendi Bening Swara dan Tika Panggabean.
"Setiap anak pasti punya ceritanya sendiri, entah itu anak sulung, anak tengah, sampai anak bungsu pasti ada saja serunya. Di Ngeri Ngeri Sedap ini semua masalah jadi satu, lengkap. Anak keberapa pun nanti yang nonton, semoga saja ya bisa merasa kalau film ini adalah cerita tentang dirinya. Dan semoga setelah nonton ini, bisa lebih sering sering lagi telepon keluarganya ya," ungkap Gita Bhebita.