Selasa 05 Apr 2022 03:05 WIB

Banyak Penjual Takjil, Jalan Kemasan Yogyakarta Diberlakukan Satu Arah

Dishub Yogyakarta terapkan sistem satu arah bagi mobil di Jalan Kemasan

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga membeli takjil untuk berbuka puasa di pasar sore. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta memberlakukan sistem satu arah di Jalan Kemasan, Kotagede. Pemberlakuan satu arah ini khusus untuk kendaraan roda empat.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga membeli takjil untuk berbuka puasa di pasar sore. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta memberlakukan sistem satu arah di Jalan Kemasan, Kotagede. Pemberlakuan satu arah ini khusus untuk kendaraan roda empat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta memberlakukan sistem satu arah di Jalan Kemasan, Kotagede. Pemberlakuan satu arah ini khusus untuk kendaraan roda empat.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Yogyakarta Windarto mengatakan, kondisi lalu lintas di jalan tersebut mengalami kemacetan selama Ramadhan. Hal ini dikarenakan banyaknya penjual takjil di kawasan tersebut.

Pembeli takjil, katanya, banyak yang tidak turun dari kendaraan, sehingga menyebabkan kemacetan. Terlebih, lebar dari jalan tersebut juga tidak sampai lima meter.

"Selama bulan Ramadhan banyak masyarakat yang berjualan takjil di Jalan Kemasan, sebagian besar pembeli takjil membeli tanpa turun dari kendaraan," kata Windarto di Yogyakarta, Senin (4/4).

"Jalan kemasan begitu ada dua mobil lewat beriringan sudah sangat-sangat berat, apalagi ada yang parkir. Kalau dua arah mobil, bukan hanya lambat tapi macet karena ruang jalannya tidak cukup untuk dua arah untuk mobil," tambahnya.

Selain itu, kawasan tersebut juga menjadi pusat pertokoan kerajinan perak. Dengan diberlakukannya sistem satu arah ini dapat membuat lalu lintas lancar dan kegiatan ekonomi juga tetap berjalan.

Pasalnya, kata Windarto, pemberlakuan satu arah ini juga dilakukan untuk mendorong peningkatan perekonomian khususnya pertokoan kerajinan perak. Sebab, toko-toko kerajinan perak di kawasan tersebut sudah berdiri sejak lama dan di kawasan tersebut juga tidak dilengkapi dengan fasilitas parkir.

"Maka di Jalan Kemasan kami tetapkan parkir satu sisi sebelah timur. Dengan parkir satu sisi dan tidak ada orang yang drive thru untuk membeli, maka diharapkan lalu lintas disana tetap lancar, kegiatan perekonomian tetap jalan," ujar Windarto.

Pemberlakuan satu arah ini direncanakan untuk diujicobakan selama Ramadhan ini bagi kendaraan roda empat. Sedangkan, untuk sepeda motor masih diberlakukan sistem dua arah.

Rambu larangan bagi kendaraan roda empat melewati Jalan Kemasan juga dipasang di pertigaan Kantor Pos Kotagede. Untuk mengarahkan pengendara, pihaknya bersama petugas dari Kecamatan Kotagede, Polri/TNI pun diterjunkan.

"Harapannya (pemberlakuan satu arah) ini bisa permanen seterusnya. Tapi nanti kami evaluasi dan bertanya lagi ke masyarakat sekitar, kami ajak berembug lagi," jelasnya.

Dengan sistem satu arah di Jalan Kemasan ini, maka kendaraan roda empat dialihkan melewati Jalan Mondorakan. Hal ini pun berdampak pada peningkatan volume kendaraan di Jalan Mondorakan.

Pihaknya pun mengoptimalkan penataan parkir di depan Pasar Kotagede. Dengan begitu, kata Windarto, ruangnya cukup untuk tambahan lalu lintas di kawasan itu.

"Kita rapikan parkirnya, dibuat garis batas-batas parkir, sehingga ruangnya cukup untuk tambahan lalu lintas. Ada penjagaan juga, untuk pengendara mobil dari arah barat yang suka melanggar di Jalan Mondorakan akan ditilang polisi untuk efek jera," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement