REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap cadangan tim Aston Martin Nico Hulkenberg mengatakan sangat ingin kembali ke Formula 1 (F1) apabila kesempatan itu muncul. Harapan ini ia lontarkan setelah ditugasi menggantikan Sebastian Vettel pada dua balapan pembuka musim.
Hulkenberg, yang belum pernah menjajal mobil AMR22 sejak tes pramusim, menjalani tugas berat di Bahrain setelah kompatriotnya itu kedapatan positif Covid-19. Meskipun mampu finis P17 dan P12 di Sakhir dan Jeddah, Hulkenberg mengalahkan pebalap full-time Aston Martin Lance Stroll pada babak kualifikasi GP Bahrain dan finis di depan rekan satu timnya itu di Arab Saudi.
"Tentunya, apabila ada kesempatan baik, saya sangat siap (kembali ke F1 sepenuhnya)," kata Hulkenberg seperti dikutip laman resmi F1, Senin (4/4/2022).
Ia mengatakan, sibuknya kualifikasi, kesenangan saat balapan, dan pertarungan di lap pertama merupakan banyak hal luar biasa yang terjadi di F1, dan ini sangat menyenangkan.
"Namun itu akan menjadi tugas yang tidak mudah. Saya rasa setiap pembalap masih harus banyak mempelajari mobil baru ini. Banyak yang bisa dipelajari, dan kami terus lakukan itu pada bulan-bulan yang akan datang," kata dia.
Berkaca kepada hasil P12 di Arab Saudi, Hulkenberg, yang terakhir kali membalap reguler di F1 pada 2019, mengaku senang bisa menyelesaikan lomba dan melintasi finis. Meskipun Aston Martin bersama Williams belum mencetak skor menjelang balapan di Australia akhir pekan ini.
"Itu balapan yang menuntut, tapi saya senang dengan performa saya mengingat pengalaman terbatas saya dengan mobil ini. Kami mengerahkan segalanya di sana, tapi poin di luar jangkauan. Saya senang membantu tim ini dengan hadir sebagai pengganti lagi dan saya akan siaga apabila saya dibutuhkan lagi," katanya.
Hulkenberg akan menyerahkan kemudi ke Vettel yang telah pulih untuk membalap di Melbourne. "Dia melewatkan dua balapan tersebut jadi dia akan sedikit ketinggalan. Tapi saya rasa dia sangat terampil dan bertalenta, saya rasa dia akan mampu mengejar.Tapi pastinya dia punya tugas yang lebih banyak dan dia butuh menggali lebih dalam untuk mencoba menebus ketertinggalannya," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika