REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pasukan keamanan Israel pada Ahad (3/4/2022) waktu setempat menangkap 10 warga Palestina pada malam kedua pembubaran terhadap kerumunan yang berkumpul di Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur yang diduduki. Pasukan Israel juga melukai beberapa warga Palestina lainnya.
Ada sekitar 19 orang yang terluka saat polisi menggunakan peluru karet berlapis baja, granat kejut, pentungan, dan pasukan untuk membubarkan massa. Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan pasukan Israel, termasuk petugas yang menyamar, memukuli dan melukai warga Palestina saat mereka menangkap mereka. Sabtu lalu, empat warga Palestina ditahan di daerah itu ketika pasukan Israel melakukan tindakan keras serupa.
Polisi Israel, seperti dikutip Middle East Eye, Senin (4/4/2022), menangkap orang-orang tersebut karena melakukan kerusuhan dan menyerang petugas. Seorang petugas terluka oleh botol yang dilemparkan ke wajahnya. Pihak berwenang Israel menahan dan menginterogasi orang-orang yang mengunjungi mereka yang terluka dalam tindakan keras di Rumah Sakit al-Makassed.
Serangan di Gerbang Damaskus terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dan peringatan rencana pemukim Israel untuk menyerbu Masjid al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan, yang sebagian akan bertepatan dengan hari libur Yahudi.
Tindakan keras pada Ahad kemarin terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengunjungi Gerbang Damaskus dan Kota Tua untuk menunjukkan dukungan kepada polisi. Kunjungan tersebut dikritik sebagai serangan provokatif oleh berbagai faksi Palestina, termasuk Otoritas Palestina (PA), Fatah, Hamas, dan Jihad Islam.
Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengutuk dengan keras serangan provokatif oleh menteri luar negeri Israel Yair Lapid di daerah Gerbang Damaskus di Yerusalem yang diduduki.
"(Kementerian) mengutuk keras janji yang dia buat kepada ekstremis Yahudi untuk mengerahkan lebih banyak pasukan pendudukan dan polisi di Yerusalem dengan dalih melindungi mereka selama hari raya Yahudi," kata Kemenlu Otoritas Palestina.
Gerbang Damaskus, salah satu pintu masuk utama ke Kota Tua, adalah tempat pertemuan populer bagi warga Palestina di Yerusalem dan tempat berkumpul dan bersosialisasi. Itu juga sering menjadi ajang demonstrasi menentang Israel. Selama bulan suci Ramadhan, orang banyak berkumpul di luar gerbang, yang oleh orang Palestina disebut Bab al-Amoud untuk makan, dan minum.
Tahun lalu, Israel terpaksa membatalkan larangan membatasi akses warga Palestina ke daerah itu selama Ramadhan yang telah memicu protes luas dan tindakan keras Israel berikutnya. Ketegangan dengan cepat menyebar ke Sheikh Jarrah, di mana Israel mencoba mengusir keluarga Palestina untuk memberi jalan bagi pemukim Israel.