Selasa 05 Apr 2022 05:14 WIB

Keluarga Minta Polisi Ungkap Penembak Petugas Dishub Kota Makassar

Kepolisian masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk memeriksa CCTV.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Lokasi pegawai Dishub Kota Makassar ditembak orang tak dikenal.
Foto: Tangkapan layar
Lokasi pegawai Dishub Kota Makassar ditembak orang tak dikenal.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pihak keluarga almarhum Najamuddin Sewang, korban dugaan penembakan orang tidak dikenal saat melintas di Jalan Danau Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Ahad (3/4/2022), mendesak kepolisian mengungkap kasus tersebut.

"Kami pihak keluarga, dan saya secara pribadi, (polisi) segera menyelesaikan dan bertanggung jawab mengungkap pelaku," ujar kakak korban, Juni Sewang, di rumah duka, Perumahan Residence Alauddin Mas, Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, Senin (4/4/2022) malam WIB.

Untuk penanganan kasus, kata Juni, sejauh ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi-saksi, termasuk rekaman CCTV di lokasi kejadian korban terjatuh dari sepeda motornya. Korban diduga tertembak saat pulang melaksanakan tugas sebagai petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar. Selain itu, dari hasil autopsi di tubuh korban selama lima jam dilaksanakan tim Forensik dan Biddokes Polda Sulsel.

Juni menuturkan, memang ada lubang bekas proyektil peluru yang bersarang di bawah ketiak kiri, tembus hingga melubangi dua bagian paru-paru adiknya. "Itu penyebabnya (korban meninggal). Penjelasan dari polisi, belum ada alurnya, masih acak, kemungkinan itu peluru rakitan," ujar Juni yang juga jurnalis media Harian Berita Kota Makassar ini.

Dari hasil analisisnya sebagai orang awam, kata Juni, dari video CCTV yang diperoleh, adik bungsunya seperti dibuntuti orang tidak dikenal. Dia menduga hal itu sepertinya sudah terencana. Bahkan saat korban meninggal di lokasi kejadian, sambung dia, tidak ada barang yang hilang di dalam tas selempangnya.

"Tidak ada yang hilang, tidak ada berkurang, ponsel dan barang lainnya utuh. Dia dari dinas mau pulang. Almarhum anak ke lima, anak bungsu," ujar Juni. Saat ditanyakan apakah ada permasalahan sebelum adiknya meninggal, menurut dia, tidak ada, baik di lingkungan keluarga maupun teman-temannya.

Begitu juga dengan faktor ekonomi, semua baik-baik saja. Bahkan almarhum bersama istrinya membuka usaha air sehat isi ulang. "Kalau almarhum tidak ada masalah dalam waktu dekat ini, dan beberapa tahun terakhir, begitu pula dengan temannya tidak ada masalah. Justru mereka kaget ada kejadian, sebab selama ini almarhum tidak punya masalah dengan temannya," kata Juni.

Peristiwa itu diketahui setelah istrinya menyampaikan berita duka. Walaupun sehari sebelumnya Juni menegur adiknya karena tidak ikut berziarah ke makam orang tuanya sehari menjelang masuk Ramadhan 1443 Hijriah. Hingga saat ini, kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dan saksi guna pengungkapan kasus tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement