Selasa 05 Apr 2022 06:22 WIB

KKP: Produksi Perikanan Diprediksi Naik Selama Ramadhan 2022

Penerbitan izin perikanan tangkap meningkat 70 persen selama Januari-Maret 2022.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Buruh mengangkut ikan hasil tangkapan nelayan (ilustrasi). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan produksi perikanan meningkat selama bulan suci Ramadhan, baik dari perikanan tangkap maupun budidaya.
Foto: Antara/Arnas Padda
Buruh mengangkut ikan hasil tangkapan nelayan (ilustrasi). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan produksi perikanan meningkat selama bulan suci Ramadhan, baik dari perikanan tangkap maupun budidaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan produksi perikanan meningkat selama bulan suci Ramadhan, baik dari perikanan tangkap maupun budidaya. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini Hanafi mengatakan KKP menjamin stok ikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat lebaran bahkan jika terjadi lonjakan permintaan menyusul tidak lagi ada larangan mudik.

Zaini menyampaikan perkiraan peningkatan volume produksi ini menyusul tingginya penerbitan izin perikanan tangkap dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2022.  Penerbitan izin meningkat 70 persen dibanding periode serupa tahun sebelumnya, yakni dari 1.414 menjadi 2.383 izin.

Baca Juga

"Tahun ini diperkirakan yang mudik lebih besar dari tahun sebelumnya. Sekarang pelaku perikanan tangkap lebih bergairah ditandai dengan meningkatnya izin yang terbit, baik izin berusaha penangkapan maupun Surat Persetujuan Berlayar (SPB),"

ujar Zaini saat dalam acara "Kesiapan Sektor Kelautan dan Perikanan Hadapi Ramadan di Kantor KKP, Jakarta, Senin (4/4/2022).

Zaini menilai, dengan banyaknya kapal yang aktif melaut saat ini, berarti itu juga akan identik dengan peningkatan produksi. Zaini menyampaikan prognosa kebutuhan ikan selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2022 mencapai 2,64 juta ton. Sedangkan perkirakan produksi perikanan mendekati 3 juta ton yang berasal dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya. 

"Mengacu pada data kebutuhan ikan menjelang puasa dan lebaran tahun-tahun sebelumnya, stok ikan selalu mencukupi kebutuhan masyarakat bahkan surplus," lanjut Zaini.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu mengatakan peningkatan produksi juga terjadi di subsektor perikanan budidaya. Berdasarkan perkiraan, panen ikan budidaya secara nasional dari Januari hingga April mencapai 1,5 juta ton yang berlangsung di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimatan, Bali - Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Pulau Maluku - Papua.

“Dengan hasil panen itu, tentunya akan menambah stok ikan nasional selain dari perikanan tangkap, untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran tahun ini," ujar Haeru.

Berdasarkan data, lanjut Haeru, komoditas perikanan budidaya memenuhi 30 sampai 50 persen kebutuhan ikan di tengah masyarakat. Sebagai contoh, share pemenuhan ikan budidaya di Pulau Sumatera mencapai 46,1 persen dengan komoditas utama lele, mas, nila, udang, vaname, dan patin.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widarti mengatakan tingginya jumlah produksi selama Ramadan diprediksi menjadikan harga ikan di pasar cenderung stabil. Jika pun terjadi kenaikan harga, kisarannya di angka 5 sampai 10 persen. Artati menyebut banyaknya jenis ikan di pasar memberi kemudahan bagi masyarakat untuk memilih ikan dengan harga yang sesuai.

"Ikan ini kan ragamnya banyak sekali dari yang murah sampai mahal. Insya Allah stok perikanan aman sampai lebaran. Jadi enggak perlu ribut-ribut atau galau, karena kalau daging mahal kenapa enggak beralih ke ikan. Ikan cukup terjangkau harganya dan dari sisi gizi sangat baik sekali,” ungkap Artati. 

Untuk menjamin pasokan ikan aman untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran, lanjut Artati, pihaknya bahkan telah melakukan pengecekan ke sejumlah cold storage yang dikelola pemerintah maupun swasta.  

Plt Kepala BKIPM KKP Hari Maryadi mengatakan kegiatan pengiriman domestik maupun ekspor produk perikanan selama bulan suci ramadan dan lebaran dipastikan tetap berjalan. KKP melalui Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) juga rutin melakukan survei di pasar-pasar perikanan untuk memastikan ikan yang beredar di tengah masyarakat aman untuk dikonsumsi.  

"Biasanya menjelang lebaran gini ada Satgas, bersama teman-teman di bandara, pelabuhan untuk memastikan lalu lintas pergerakan produk perikanan dari satu tempat ke tempat lain lancar. Sehingga kebutuhan ikan sebagai bahan pangan tersedia setiap saat," kata Hari.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement