Selasa 05 Apr 2022 07:49 WIB

Petani Mukomuko Terima Dana Rehabilitasi Irigasi

Ada 20 kelompok tani yang diusulkan sebagai calon penerima dana.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Petani membawa karung berisi gabah, Rabu (23/3/2022). Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan sebanyak 20 kelompok tani yang diusulkan sebagai calon penerima program rehabilitasi jaringan irigasi.
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe/foc.
Petani membawa karung berisi gabah, Rabu (23/3/2022). Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan sebanyak 20 kelompok tani yang diusulkan sebagai calon penerima program rehabilitasi jaringan irigasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan sebanyak 20 kelompok tani yang diusulkan sebagai calon penerima program rehabilitasi jaringan irigasi menerima dana untuk peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak pada April 2022.

"Saat ini tahapan pembukaan rekening kelompok tani secara kolektif, target dana masuk ke rekening bulan April tahun ini atau sebelum lebaran," kata Kasi Produksi, Pembiayaan Alat dan Mesin Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Dodi Hardiansyah dalam keterangannya, di Mukomuko, Senin (4/4/2022).

Baca Juga

Pemerintah Kabupaten Mukomuko tahun 2022 mendapatkan bantuan dana tugas perbantuan (TP) provinsi untuk rehabilitasi jaringan irigasi di 20 titik irigasi yang tersebar di beberapa kecamatan terutama wilayah pangan. Sebanyak 20 kelompok tani di di empat wilayah sentra pangan seperti Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Air Manjuto, Kecamatan Selagan Raya mendapatkan program rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dari pemerintah provinsi setempat.

Sebanyak 20 kelompok tani yang tersebar di sejumlah kecamatan di daerah ini secara swadaya mengerjakan rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak di wilayahnya. Sebanyak 20 kelompok tani telah menyerahkan semua persyaratan untuk membuat rekening yang dibutuhkan untuk menerima penyaluran dana rehabilitasi jaringan irigasi tersier kepada Dinas Pertanian.

"Dinas dalam hal ini memfasilitasi Kelompok tani membuat rekening secara kolektif di bank di daerah ini," ujar Dodi.

Terkait dengan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier di 20 titik daerah ini, katanya, akan dirapatkan dengan kepala dinas ini. Ia mengatakan, setiap kelompok tani dari 20 kelompok tani di daerah ini melakukan rehabilitasi jaringan irigasi untuk pengairan tanaman padi minimal seluas 50 hektare. Ia mengatakan, alokasi anggaran yang disiapkan untuk pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi ini di setiap lokasi sebesar Rp 75 juta.

Terkait dengan pedoman pelaksanaan pekerjaan, ia mengatakan, petunjuk pelaksanaan melihat situasi dan kondisi kerusakan jaringan irigasi di lapangan, lalu pembuatan rencana anggaran biaya. Sedangkan jenis kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi rusak bisa berupa pasangan batu, pembuatan pintu bagi.

Pemerintah membantu rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak agar air dari irigasi dapat mengalirkan lancar ke lahan seluruh lahan persawahan milik petani. Petani setempat selama ini menggunakan peralatan seadanya seperti terpal untuk menutupi jaringan irigasi yang rusak sehingga air dapat mengalir ke lahan persawahannya. Selain itu, harapannya agar program rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak ini dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi milik petani di wilayah ini.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement