Selasa 05 Apr 2022 09:45 WIB

Anang Hermansyah Luncurkan NFT Ramah HAKI

Pada Januari 2022 lalu AnangHermansyah merilis token kripto ASIX.

Red: Nidia Zuraya
Anang Hermansyah dan Ashanti. Anang Hermansyah menggulirkan non-fungible token (NFT) ramah hak cipta dan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) yang di mana dalam NFT disematkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk melindungi hak cipta para seniman atau pemilik karya.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Anang Hermansyah dan Ashanti. Anang Hermansyah menggulirkan non-fungible token (NFT) ramah hak cipta dan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) yang di mana dalam NFT disematkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk melindungi hak cipta para seniman atau pemilik karya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Founder Asix Token Anang Hermansyah menggulirkan non-fungible token (NFT) ramah hak cipta dan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) yang di mana dalam NFT disematkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk melindungi hak cipta para seniman atau pemilik karya."Di dalam NFT, kita sematkan artificial intelligence yang mampu mendeteksi siapa pemiliknya, penciptanya, dan rekam jejak karya tersebut," ujar Anang dalam keterangan di Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Di dalam project NFT tersebut, anang merombak whitepaper karena ada beberapa inovasi baru. Untuk melengkapi itu, dalam waktu tidak lama akan diluncurkan website baru. 

Baca Juga

White paper merupakan sebuah dokumen atau artikel yang isinya adalah penjelasan mengenai sebuah proyek untuk memberi kejelasan kepada investor dan calon pengguna."Kami terus berkomitmen dalam menjalankan bisnis dan menciptakan utility yang memperkuat fundamental Asix Token," kata Anang.

Sebagaimana diketahui, NFT mulai populer pada 2017 seiring dikenalkannya game NFT Cryptokitties. Kini, sejak akhir 2021, NFT kian populer di tengah masyarakat internasional.Total penjualan NFT pada 2021 tercatat melonjak 55 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya, yakni dari 250 juta dolar AS menjadi 389 juta dolar AS.