REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy mengatakan, dirinya akan berpidato di Dewan Keamanan PBB pada Selasa (5/4/2022). Dia akan berbicara tentang kasus pembunuhan massal warga sipil di kota Bucha oleh pasukan Rusia.
Sesi Dewan Keamanan PBB yang akan dilangsungkan Selasa adalah untuk menilik tuduhan Ukraina atas pembunuhan warga sipil oleh tentara Rusia di Bucha, barat laut Kiev. Ini dilakukan menyusul penemuan ratusan jasad, beberapa diikat dan ditembak dari jarak dekat.
Rusia dengan tegas membantah tuduhan itu. Moskow menyebut tuduhan itu adalah provokasi kriminal dan mengatakan akan memberikan bukti empiris kepada Dewan Keamanan bahwa pasukannya tidak terlibat dalam kekejaman.
Pemimpin Ukraina telah berbicara melalui tautan video ke puluhan majelis negara-negara termasuk Kongres AS, parlemen Inggris, dan Parlemen Eropa. "Saya ingin menekankan bahwa kami tertarik pada penyelidikan yang paling lengkap dan transparan, yang hasilnya akan diketahui dan dijelaskan kepada seluruh komunitas internasional," kata Zelenskiyy yang tampak tegas dalam pidato video malamnya pada dini hari Selasa.
Ia mengatakan, bahwa sedikitnya 300 warga sipil tewas di Bucha setelah Ukraina merebut kota itu kembali dari pasukan Rusia, sedikitnya 300 warga sipil tewas. "Dan ini hanya satu kota: salah satu dari banyak komunitas Ukraina yang berhasil direbut oleh pasukan Rusia," katanya. "Sekarang, ada informasi bahwa di Borodyanka dan beberapa kota Ukraina yang dibebaskan lainnya, jumlah korban penjajah mungkin jauh lebih tinggi," ujarnya menambahkan.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan mereka telah memulihkan kendali atas semua wilayah Kiev dan distrik lain. Ini terjadi setelah Rusia mengumumkan telah mengalihkan tujuannya dari Kiev dan Chernihiv di utara untuk mengamankan kendali atas semua wilayah Donbas timur.
Zelenskiyy mengatakan, di sekitar wilayah Kiev, Chernihiv dan Sumy lebih jauh ke utara dan timur, penjajah melakukan sesuatu yang bahkan tidak disaksikan penduduk setempat selama pendudukan Nazi 80 tahun lalu. "Adalah kepentingan Ukraina untuk memiliki ribuan jurnalis di sana. Sebisa mungkin! Biarkan dunia melihat apa yang telah dilakukan Rusia," tegasnya.
Dia mengatakan mungkin pasukan Rusia tidak menyembunyikan apa yang terjadi di Bucha. Tapi, bisa juga melakukannya di tempat lain yang mereka duduki.