Selasa 05 Apr 2022 13:31 WIB

Kapolrestabes Tegaskan Kasus Penembakan Pegawai Dishub Makassar Segera Diungkap

Polisi terus menyelidiki dengan mengumpulkan bukti, rekaman CCTV, dan saksi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Lokasi pegawai Dishub Kota Makassar ditembak orang tak dikenal.
Foto: Tangkapan layar
Lokasi pegawai Dishub Kota Makassar ditembak orang tak dikenal.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Polres Kota Besar (Kapolrestabes) Makassar, Kombes Budi Haryanto menyatakan, jajarannya segera mengungkap kasus dugaan penembakan terhadap korban almarhum Najamuddin Sewang, pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar, yang terjadi pada Ahad (3/4/2022). "Masih jalan ya, (penyelidikan). Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan terungkap," ucap Budhi di Kota Makassar, Selasa (5/4/2022).

Sejauh ini, polisi terus menyelidiki dengan mengumpulkan bukti, rekaman CCTV, dan saksi untuk mengungkap modus serta motif penembakan terhadap korban. Kasus itu telah menjadi perhatian khusus sehingga Polrestabes Makassar dan Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) menerjunkan tim gabungan agar segera mengungkap siapa pelakunya.

Dari informasi diterima, polisi telah mengambil beberapa orang untuk diminta keterangan berdasarkan rekaman video CCTV. Namun, penyidik belum menyimpulkan status para saksi apakah ada yang ditingkatkan menjadi tersangka atau tidak.

Korban Sewang, petugas Dishub Kota Makassar, ditembak orang tidak dikenal di Jalan Danau Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, sekitar pukul 11.00 WITA pad Ahad. Dari rekaman CCTV yang beredar, laki-laki berusia 33 tahun tersebut terlihat menepikan kendaraannya lalu terjatuh perlahan dari motor dan tidak sadarkan diri.

Pihak keluarga dan istri korban sempat membawanya ke RS Siloamyang berdekatan dengan lokasi kejadian. Namun, nyawanya tidak bisa diselamatkan. Pihak keluarga melalui Juni Sewang, kakak kandung korban, awalnya mengira terkena serangan jantung, tapi saat bajunya hendak di buka saat di rumah duka, terlihat luka lubang mirip peluru pada bagian ketiak kiri.

Selanjutnya, kejadian itu dilaporkan ke polisi, untuk dilakukan tindakan autopsi. Hasil analisisnya, sebagai orang awam video CCTV yang diperoleh, adik bungsunya seperti dibuntuti orang tidak dikenal, diduga sudah terencana. Bahkan saat korban meninggal di lokasi kejadian, tidak ada barang yang hilang di dalam tas selempangnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement