Selasa 05 Apr 2022 14:03 WIB

Harga Cabai di Jatim Naik Terus, Ini Alasan AACI

AACI sebut kenaikkan harga cabai di wilayah Jatim akan terus terjadi selama Ramadhan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang memilah cabai rawit lapaknya pasar Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) wilayah Jawa Timur, Nanang Triatmoko mengungkapkan terjadinya kenaikkan harga cabai rawit dan cabai merah besar di sejumlah pasar di Jatim. Permintaan yang meningkat disebut-sebut menjadi penyebab naiknya harga komoditas ini.
Foto: ANTARA/Syaiful Arif
Pedagang memilah cabai rawit lapaknya pasar Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) wilayah Jawa Timur, Nanang Triatmoko mengungkapkan terjadinya kenaikkan harga cabai rawit dan cabai merah besar di sejumlah pasar di Jatim. Permintaan yang meningkat disebut-sebut menjadi penyebab naiknya harga komoditas ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) wilayah Jawa Timur, Nanang Triatmoko mengungkapkan terjadinya kenaikkan harga cabai rawit dan cabai merah besar di sejumlah pasar di Jatim. Permintaan yang meningkat disebut-sebut menjadi penyebab naiknya harga komoditas ini.

"Untuk di pasar memang harganya ada kenaikan, karena permintaannya yang sangat tinggi. Apalagi saat Ramadan kan banyak acara selamatan, sehingga kebutuhan masyarakat terhadap cabai sangat tinggi," ujarnya, Selasa (5/4).

Nanang memprediksi kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah besar akan terus berlanjut hingga setelah lebaran idul fitri 2022. Meskipun, kata dia, jumlah pasokan komoditas ini sangat aman untuk masa Ramadhan hingga idul fitri.

"Harga di tingkat petani untuk cabai rawit dan cabai merah besar sebenarnya juga masih stabil. Yakni Rp 30.000 per kilogram untuk cabai rawit dan Rp 40.000 per kilogram untuk cabai merah besar," ujarnya.

Berdasarkan Data Sistem Informasi Ketersediaan dan perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim tercatat, harga rata-rata cabai rawit di Jawa Timur adalah Rp 40.607. Harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Sidoarjo dan Kota Probolinggo yakni Rp 55.000. Sedangkan harga rata-rata terendah di Kabupaten Bojonegoro Rp 28.500.

Di sejumlah pasar di Surabaya harga komoditas ini juga terpantau naik. Untuk Pasar Genteng harga cabai rawit mencapai Rp 50.000 per kilogram. Kemudian Pasar Keputran Rp 45.000 per kilogram, Pasar Pucanganom Rp 60.000 per kilohram, Pasar Tambahrejo Rp 50.000 per kilogram dan Pasar Wonokromo Rp 30.000 per kilogram. 

Untuk harga rata-rata cabai merah besar di Jawa Timur adalah Rp 49.592. Harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Sumenep Rp 65.000. Kemudian harga rata-rata terendah di Kabupaten Blitar Rp 40.000

Di sejumlah pasar di Surabaya harga cabai merah besar juga terpantau naik. Untuk Pasar Genteng harga cabai rawit mencapai Rp 60.000 per kilogram Kemudian Pasar Keputran Rp 60.000 per kilogram, Pasar Pucanganom Rp 60.000 per kilogram, Pasar Tambahrejo Rp 55.000 per kilogram dan Pasar Wonokromo Rp 40.000 per kilogram.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Hadi Sulistyo mengatakan, kenaikan harga disebabkan karena curah hujan tinggi. Curah hujan tinggi menyebabkan bunga menjadi rontok dan kualitas cabai yang dihasilkan rendah. Otomatis situasi ini menyebabkan produktivitas menurun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement