Selasa 05 Apr 2022 14:33 WIB

BUMN Sehat, Elektabilitas Erick Thohir Melesat

Posisi Erick sebagai cawapres sangat strategis dan vital.

Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sukses menyehatkan BUMN sehingga elektabilitasnya melesat.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sukses menyehatkan BUMN sehingga elektabilitasnya melesat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama-nama populer untuk calon presiden (capres) masih didominasi tokoh-tokoh lama. Dari survei yang dibuat Indikator Politik Indonesia, tokoh-tokoh yang mendominasi capres 2024 masih Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Namun yang menarik disini Menteri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

Setiap capres yang dipasangkan dengan Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres), popularitasnya akan meningkat lebih dari 5 persen. Melihat survei Indikator tersebut menunjukan posisi strategis Menteri Erick sebagai cawapres sangat vital.

Kemampuan Erick untuk meningkatkan elektabilitas capres dikarenakan moncer  kinerja beliau memimpin Kementrian BUMN. Salah satu kerja profesional mantan presiden Inter Milan itu yang diakui adalah restrukturisasi dan revitalisasi perusahaan BUMN. Salah satu yang menjadi sorotan keberhasilan Menteri Erick adalah melakukan penyehatan BUMN energi dan pertambangan.

Menurut Fahmy Radhi, pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM), sampai saat ini kinerja Menteri Erick dalam melakukan penyehatan BUMN sektor energi dan pertambangan patut diacungi jempol. Ini dikarenakan penyehatan perusahaan BUMN sektor energi dan pertambangan yang dilakukan Menteri Erick selalu on the right track.

"Memang restrukturisasi perusahaan BUMN energi dan pertambangan membutuhkan proses. Minimal 5 sampai 10 tahun. Namun apa yang dilakukan Menteri Erick sudah sesuai dengan jalurnya," kata Fahmy.

Banyak sekali gebrakan dan pembenahan yang dilakukan Menteri Erick di BUMN pertambangan dan energi. Salah satu gebrakkan yang diapresiasi Fahmy, membuat holding BUMN energi dan pertambangan. Tak hanya sekadar membuat holding.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement