Selasa 05 Apr 2022 15:32 WIB

Bulog Cirebon Serap 540 Ton Beras Petani Saat Panen Raya

Penyerapan yang dilakukan lebih diarahkan untuk proteksi harga jatuh.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja memanggul karung berisi beras di gudang Bulog (ilustrasi). Perum Bulog Cirebon, Jawa Barat, menyerap 540 ton setara beras milik petani saat panen raya di wilayah kerjanya.
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Pekerja memanggul karung berisi beras di gudang Bulog (ilustrasi). Perum Bulog Cirebon, Jawa Barat, menyerap 540 ton setara beras milik petani saat panen raya di wilayah kerjanya.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Perum Bulog Cirebon, Jawa Barat, menyerap 540 ton setara beras milik petani saat panen raya di wilayah kerjanya. Serapan beras petani ini diharapkan bisa membantu meningkatkan harga jual petani.

"Kita sudah mulai menyerap gabah petani, terutama pada masa panen raya," kata Kepala Pimpinan Kantor Cabang Bulog Cirebon Budi Sultika di Cirebon, Jabar, Selasa (5/4/2022).

Baca Juga

Menurutnya, pada masa panen raya, Bulog Cirebon terus melakukan pemantauan harga di tingkat petani. Jika harga sudah di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), pihaknya mulai melakukan intervensi dengan penyerapan.

"(Penyerapan yang dilakukan) lebih diarahkan untuk proteksi harga jatuh," kata dia.

Budi menambahkan jumlah penyerapan tersebut terus akan bertambah seiring mulai bertambahnya lokasi panen di wilayah Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Cirebon. Ia memastikan Bulog Cirebon membeli gabah petani mengacu kepada Peraturan Menteri Perdagangan No 24 Tahun 2020 mengenai penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah atau beras.

Sesuai beleid itu harga pengadaan gabah kering panen (GKP) yaitu Rp 4.200/kg, gabah kering giling (GKG) Rp 5.300/kg, dan beras medium Rp 8.300/kg di pintu gudang Perum Bulog. "Harga tersebut sesuai spesifikasi yang tercantum pada permendag sebagaimana disebutkan," ujar dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement