Selasa 05 Apr 2022 15:45 WIB

AS Setujui Penjualan Pesawat Tempur F-16 ke Bulgaria 

Pentagon mengatakan, kesepakatan ini bernilai 1,6 miliar dolar AS.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
 Sebuah jet tempur F-16C Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) melakukan pertunjukan udara selama Singapore Airshow 2022 di Changi Exhibition Centre di Singapura, Selasa, 15 Februari 2022.
Foto: AP/Suhaimi Abdullah
Sebuah jet tempur F-16C Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) melakukan pertunjukan udara selama Singapore Airshow 2022 di Changi Exhibition Centre di Singapura, Selasa, 15 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) pada Senin (4/4/2022) menyetujui kesepakatan penjualan pesawat tempur F-16 ke Bulgaria. Pentagon mengatakan, kesepakatan ini bernilai 1,6 miliar dolar AS.

“Departemen Luar Negeri telah membuat keputusan yang menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing kepada Pemerintah Bulgaria untuk Pesawat F-16 C/D Block 70, dan peralatan terkait senilai 1,6 miliar dolar AS," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, dilansir Alarabiya, Selasa (5/4/2022).

Baca Juga

Pentagon mengatakan, penjualan semacam itu akan mendukung kebijakan luar negeri Amerika Serikat, dan tujuan keamanan nasional. Penjualan ini juga  membantu meningkatkan keamanan sekutu NATO, yang merupakan kekuatan untuk stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Eropa.

Pentagon mengatakan penjualan pesawat tempur dan peralatan militer lainnya bertujuan untuk membantu meningkatkan pertahanan Bulgaria. Termasuk kemampuan Bulgaria dalam menghadapi ancaman saat ini dan masa depan.

"Penjualan ini memungkinkan Angkatan Udara Bulgaria untuk menyebarkan pesawat tempur modern secara rutin di wilayah Laut Hitam," ujar Pentagon.

Kesepakatan yang diusulkan mencakup pembelian empat pesawat F-16 C Block 70, dan empat pesawat F-16 D Block 70. Selain itu, pembelian juga mencakup 11 mesin,  11 Generator Tampilan yang Dapat Diprogram yang Ditingkatkan, dan 11 AN/APG-83 Active Electronically Scanned Array (AESA) Scalable Agile Beam Radars. 

Amerika Serikat juga sepakat menjual 19 Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah Lanjutan (AMRAAM) kepada Bulgaria. Washington telah mempercepat upaya untuk meningkatkan pertahanan negara anggota NATO di tengah invasi Rusia ke Ukraina. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement