Selasa 05 Apr 2022 19:00 WIB

Minuman Populer Ini Bisa Memicu Serangan Jantung Mendadak

Mengonsumsi terlalu banyak minuman energi dapat memicu serangan jantung mendadak.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Serangan jantung (ilustrasi). Minuman energi dapat menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur.
Foto: www.freepik.com.
Serangan jantung (ilustrasi). Minuman energi dapat menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang memilih meneguk minuman energi untuk tetap merasa bugar. Namun, minuman populer ini terkadang mengandung sejumlah besar kafein yang tentunya bisa berbahaya.

 

Baca Juga

Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi terlalu banyak minuman energi dapat memicu serangan jantung mendadak, bahkan pada orang sehat. Guarana yang merupakan bahan umum dalam minuman energi dapat menghasilkan reaksi tak terduga bila dikombinasikan dengan elemen lain.

Guarana sering dicampur dengan ginseng atau taurin untuk menambah rasa. Campuran itu juga membuat minuman berenergi makin nendang.

 

Hanya saja, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Anatolian Journal of Cardiology pada 2017, ada risiko serangan jantung yang tidak dapat dijelaskan pada orang muda setelah mengonsumsi minuman energi. Risikonya semakin meningkat jika minuman energi dicampur dengan minuman keras.

 

"Tampak jelas minuman energi, beberapa minuman, dan beberapa suplemen yang mengandung stimulan dapat menyebabkan kejadian kardiovaskular kritis dan jarang bisa dipulihkan pada populasi muda," ujar penulis, seperti dilansir laman The Sun, Selasa (5/4/2022).

 

Kafein umumnya aman untuk dikonsumsi dan dinikmati, tapi bisa berbahaya dalam dosis yang lebih besar. Para ilmuwan memperingatkan minuman energi dapat menyebabkan peristiwa bencana melalui aritmia yang mematikan.

 

Serangan jantung mendadak sering terjadi tanpa peringatan, dipicu oleh kegagalan fungsi listrik di jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia). Henti  jantung terjadi ketika jantung Anda tiba-tiba berhenti memompa darah ke seluruh tubuh.

 

Seseorang yang telah mengalami serangan jantung akan pingsan. Pernapasannya akan menjadi tidak teratur dan mungkin berhenti, dan mereka akan menjadi tidak responsif.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement