REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembayaran menggunakan gawai digital telah menjadi fenomena yang sangat lumrah dalam transaksi ekonomi akhir-akhir ini. Masyarakat Indonesia bahkan semakin aktif menggunakan pembayaran digital yang sifatnya lebih cepat, mudah, sekaligus murah.
Pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan salah satu sistem pembayaran yang kinerjanya meningkat di tengah upaya regulator bersama pelaku industri keuangan mendorong inklusi keuangan nasional.
Masyarakat pun mulai semakin nyaman dalam penggunaan QRIS yang semakin mudah karena mampu menjangkau berbagai merchant dengan aplikasi mobile banking dan dompet digital terintegrasi.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengapresiasi peran perbankan nasional yang proaktif dalam pertumbuhan kinerja transaksi QRIS hingga sejauh ini. Selain memperkuat sistem back end, perbankan nasional aktif melakukan berbagai program sosialisasi yang membuat masyarakat semakin nyaman bertransaksi menggunakan QRIS.
"Ke depan, sejalan dengan upaya untuk terus mendorong pemulihan ekonomi nasional, BI terus mengharapkan dukungan perbankan untuk mencapai tambahan sebanyak 15 juta pengguna QRIS baru sekaligus meningkatkan jumlah transaksinya pada 2022," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (5/4/2022).
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membukukan pertumbuhan kinerja yang signifikan seiring dengan konsumsi masyarakat yang meningkat, keandalan system back end perseroan dalam memproses transaksi lebih cepat, serta cakupan merchant yang semakin luas.
BNI telah melakukan akuisisi merchant QRIS lebih dari 1,6 juta. Total volume transaksi QRIS BNI mencapai Rp 297 miliar pada Maret 2022, naik signifikan dari awal optimalisasi penggunaan QRIS pada Agustus 2021 sebesar Rp 14,9 miliar. Total transaksi QRIS bulanan BNI pada Maret 2022 sebanyak 1,5 Juta, naik dari Agustus 2021 sebanyak 140 ribu.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menuturkan perseroan berupaya memastikan keandalan dan respons dari QRIS dalam menunjang kecepatan dan kenyamanan transaksi nasabah sehingga terus mendorong transaksi semakin kuat di masa pemulihan ekonomi tahun ini.
Di samping itu, perseroan mengakuisisi merchant yang difavoritkan oleh masyarakat sehingga menstimulasi pertumbuhan jumlah penggunaan serta volume transaksi.
“Tentunya, tren ini akan kami jaga dan terus kami tingkatkan lagi. Perseroan memudahkan masyarakat dapat bertransaksi di pasar, pintu parkir, donasi tempat ibadah, hingga loket pembayaran pajak dengan mendigitalkan prosesnya dengan akseptasi QRIS," ujar Royke.
Royke optimis dengan semakin banyak tempat pembayaran QRIS, kinerja transaksi QRIS akan lebih meningkat lagi, sehingga mampu membantu pemerintah dalam mewujudkan inklusi keuangan masyarakat.