AP I Proyeksikan Penumpang di Bandara YIA Capai 12 Ribu per Hari Selama Musim Mudik
Red: Nidia Zuraya
Penumpang pesawat berjalan menuju pintu keluar di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo (ilustrasi). PT Angkasa Pura I memprediksi jumlah penumpang selama musim mudik Lebaran 2022 mencapai 12 ribu orang per hari. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memproyeksikan jumlah penumpang yang datang dan berangkat melalui bandara tersebut saat arus mudik Lebaran 2022 bisa mencapai 12 ribu penumpang per hari. "Kami optimistis arus mudik lebaran akan tembus 12 ribu penumpang per hari, asalkan pemerintah terus memberi kelonggaran persyaratan berpergian melalui udara, seiring dengan besarnya angka warga yang telah divaksin," kata Pelaksana tugas sementara General Manager Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Selasa (5/4/2022).
Ia mengatakan jumlah penumpang pesawat yang melalui Bandara Internasional Yogyakarta sejak Kementerian Perhubungan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 21 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Udara Pada Masa Pandemi Covid-19 mengalami peningkatan pada kisaran 32 persen per hari. Sebelum ada SE tersebut, jumlah penumpang Bandara YIA di bawah 5.000 penumpang per hari.
Saat ini, jumlah penumpang yang melalui Bandara YIA berkisar pada 6.000 sampai 7.000 penumpang per hari."Jumlah penumpang pada akhir pekan bisa mencapai 8.600 penumpang per hari," katanya.
Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono mengatakan tingginya jumlah penumpang pesawat yang melalui Bandara YIA menjadi peluang bagi pelaku UMKM. Di teras Malioboro Bandara YIA, pelaku UMKM yang sudah bekerja sama dengan pihak pengelola bandara bisa menjual produk lokal Kulon Progo.
"Kami berharap pelaku UMKM juga menyiapkan diri produk mereka dititipkan di gerai-gerai yang menjual oleh-oleh, sehingga kenaikan jumlah penumpang ini untuk membangkitkan ekonomi yang terpuruk akibat Covid-19," katanya.