Rabu 06 Apr 2022 03:31 WIB

Kenali Golden Hour untuk Hindari Kematian dan Cacat Akibat Stroke

waktu 4,5 jam merupakan golden hour untuk kurangi kematian akibat stroke

Stroke (ilustrasi). Selain penyakit jantung dan diabetes, stroke termasuk penyakit yang paling sering menyerang masyarakat Indonesia. Hanya saja, cacat fisik permanen dari serangan penyakit stroke dapat dihindarkan jika masyarakat mau peduli untuk mengetahuinya.
Foto: Pixabay
Stroke (ilustrasi). Selain penyakit jantung dan diabetes, stroke termasuk penyakit yang paling sering menyerang masyarakat Indonesia. Hanya saja, cacat fisik permanen dari serangan penyakit stroke dapat dihindarkan jika masyarakat mau peduli untuk mengetahuinya.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Selain penyakit jantung dan diabetes, stroke termasuk penyakit yang paling sering menyerang masyarakat Indonesia. Hanya saja, cacat fisik permanen dari serangan penyakit stroke dapat dihindarkan jika masyarakat mau peduli untuk mengetahuinya. 

Guna memberi edukasi penanganan penyakit stroke, Siloam Hospitals Dhirga Surya bekerjasama dengan Yayasan Hope mengadakan edukasi bincang sehat bertajuk 'Penanganan pada Stroke', sebagai narasumber adalah dr. Hendy M Samin Sp. S., Neurolog dari Siloam Hospital DhirgaSurya Medan. 

Sementara itu, pada sesi pembuka edukasi bincang sehat, dr Maria Christina, Direktur Siloam Hospital Dhirga Surya Medan menyatakan bahwa komplikasi atau kematian akibat serangan stroke sebenarnya bisa dicegah apabila penderita segera mendapat penanganan yang tepat. "Selain penanganan yang tepat, lebih peka dengan mengetahui tanda awal datangnya stroke, merupakan langkah pencegahan," tutur dr Maria Christina di Medan. 

Golden Hour dan Deteksi Dini

Tapi tak banyak yang tahu soal golden hour pada penanganan stroke agar penderita bisa terhindar dari komplikasi dan dampak yang fatal karenanya komplikasi atau kematian akibat serangan stroke sebenarnya bisa dicegah apabila penderita segera mendapat penanganan yang tepat.

Menurut dr. Hendy M Samin Sp S waktu 4,5 jam merupakan golden hour untuk mengurangi risiko kematian atau cacat permanen saat serangan stroke terjadi."Ketika serangan stroke, orang yang mendapat serangan stroke membutuhkan oksigen dan nutrisi. Hal ini untuk mengatasi jaringan yang rusak. Jika terlambat 1 detik saja, itu bisa berakibat fatal. Karenanya telah disebutkan, penanganan yang cepat dan mengetahui gejala datangnya stroke merupakan hal utama agar pasien terhindar dari kematian maupun kecacatan fisik akibat stroke," tutur Hendy M Samin. 

Namun begitu Hendy menjelaskan bahwa stroke dapat dihindari terkait dengan 10 faktor resiko yang dapat dicegah, yaitu rutin kontrol tekanan darah, Olahraga, asupan makanan bergizi dan cukup nutrisi, Kendalikan kadar kolesterol, tidak merokok dan konsumsi alkohol.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement