REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perayaan Festival Qingming yang dalam penanggalan tradisional China jatuh pada Selasa (5/4/2022) menjadi momentum untuk memperingati perjuangan para pahlawan negara itu.
"Bangsa China adalah bangsa yang menjunjung tinggi pahlawan. Semangat kepahlawanan masih ada sampai sekarang. Kita harus menjunjung tinggi semangat para pahlawan yang mengorbankan hidup mereka untuk partai, negara, dan rakyat China," kata Presiden China Xi Jinping.
Otoritas setempat juga telah mengeluarkan surat edaran untuk memastikan pencarian, identifikasi, dan perlindungan jenazah para martir yang hilang dan tidak dikenal.
"Saya ingin mengajak masyarakat mengheningkan waktu sejenak untuk para pahlawan yang mengorbankan nyawa mereka yang berperang melawan virus Covid-19," kata Xi seperti dikutip laman resmi Departemen Pertahanan China.
Tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Qingming tahun ini di China terlihat biasa-biasa saja karena masih belum redanya kasus Covid-19, seperti yang terjadi di Shanghai, Jilin, dan Beijing. Bahkan beberapa hari sebelumnya, otoritas China juga telah memperingatkan warganya agar tidak mudik untuk menghindari meluasnya wabah Covid-19 varian Omicron.
Aktivitas perkantoran dan sekolahan diliburkan selama libur Festival Qingming sejak Senin (4/4/2022) hingga Selasa. Qingming diperingati sebagai ritual menziarahi makam para leluhur warga China daratan, Hong Kong, dan Taiwan. Warga Tionghoa di Indonesia memperingati tradisi ini sebagai perayaan Cengbeng.