Rabu 06 Apr 2022 07:29 WIB

Korban Gempa Kajai Pasaman Barat Sholat Tarawih di Mushala Darurat

Meskipun di tempat seadanya, warga begitu semangat melaksanakan sholat berjamaah.

Seorang anak mengintip warga yang akan melaksanakan shalat tarawih di tenda pengungsian warga (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Seorang anak mengintip warga yang akan melaksanakan shalat tarawih di tenda pengungsian warga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT -- Korban gempa di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, melaksanakan Sholat Tarawih di mushala darurat yang beratapkan terpal selama Ramadhan 1443 Hijriah. Menurut Ketua Pengurus Musholla Nurul Islam Sungai Lampang Jorong Tanjung Beruang Kajai Rozikin, pada Selasa (5/4/2022 malam, mereka sholat berjamaah dan Tarawih di mushala darurat karena mushala mereka rusak berat akibat gempa pada Jumat (25/2/2022) lalu.

Warga Sungai Lampang, terpaksa melaksanakan ibadah sholat berjamaah di bawah tenda terpal seadanya yang dijadikan mushala darurat. Meskipun di tempat seadanya, warga begitu semangat melaksanakan Sholat Isya berjamaah, Sholat Tarawih dan Sholat Subuh berjamaah. Dengan beratapkan terpal, beralaskan tikar dan berdinding triplek setengah mereka tetap bisa melaksanakan ibadah selama Ramadhan.

Baca Juga

"Jamaah lumayan ramai sejak Jumat (1/4/2022 malam sampai saat ini mencapai 60 orang setiap malam. Istilah kami ini adalah tambaro atau tampek ibadah samantaro (tempat beribadah sementara)," katanya.

Mereka terpaksa beribadah di tenda darurat karena mushala tempat biasa mereka melaksanakan Sholat Tarawih rusak akibat gempa yakni di Mushala Nurul Islam. "Pendataan sudah ada namun perbaikan mushala belum. Kami berharap ada bantuan untuk memperbaiki mushala ini secepatnya," katanya berharap.

Seorang jamaah Sholat Tarawih Bakri (60) mengatakan ia tetap semangat beribadah meskipun hanya di tenda darurat seadanya. "Bagaimana lagi, kita ingin juga beribadah sementara mushala yang ada rusak. Mudah-mudahan mushala yang rusak segera dapat diperbaiki," ucapnya.

Selain di Sungai Lampang, hal yang sama juga ditemui di Kampung Padang Kajai yang warganya sholat berjamaah di tenda darurat beratapkan terpal dan beralaskan tikar. Begitu juga di Lubuk Panjang dan di Masjid Raya Kajai yang ambruk warga sholat berjamaah di tenda darurat. 

Sementara warga di Nagari Kajai pada umumnya masih bermalam di tenda-tenda darurat yang berdiri dekat rumah mereka yang ambruk. "Hunian sementara memang sudah ada sebagian, namun sangat sedikit dan butuh penambahan," kata salah seorang warga Lubuk Panjang Febri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement