Rabu 06 Apr 2022 09:33 WIB

Guardiola Peringatkan Pemainnya Jangan Termakan Provokasi Atletico

Guardiola memprediksi Atletico akan menggunakan skenario serupa selama leg kedua

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Muhammad Akbar
Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola melihat sebelum pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Manchester City dan Sporting Lisbon di Stadion City of Manchester di Manchester, Inggris, Rabu, 9 Maret 2022.
Foto: AP/Dave Thompson
Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola melihat sebelum pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Manchester City dan Sporting Lisbon di Stadion City of Manchester di Manchester, Inggris, Rabu, 9 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manajer Manchester City Pep Guardiola meminta anak asuhnya untuk lebih menahan emosi mereka saat menghadapi Atletico Madrid pada leg kedua perempat final Liga Champions di Wanda Metropolitano Stadium pekan depan.

City berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas Atletico. Namun, di separuh terakhir pertandingan, pemain pengganti Jack Grealish secara teratur menjadi sasaran tim asuhan Diego Simeone untuk memprovokasi mereka.

Angel Correa mendapat kartu kuning setelah menendang bola ke arah Grealish ketika penyerang tersebut tergeletak di tanah. Guardiola berlari di lapangan, dilaporkan meneriakkan 'kamu gila' kepada Correa.

Bos City memprediksi Atletico akan menggunakan skenario serupa selama leg kedua pekan depan di Wanda Metropolitano. Ia pun mendesak pasukannya untuk tidak menanggapi provokasi.

"Kami harus mengendalikan emosi kami dan melakukan apa yang harus kami lakukan," kata Guardiola dikutip dari Daily Mail, Rabu (6/4/2022). "Akan ada wasit di sana. Atletico telah mengetahui babak sistem gugur berkali-kali dan itu akan menjadi ujian yang baik bagi kami dengan kedewasaan kami," ujarnya.

"Wasit ada di sana. Ini bukan pekerjaan saya. Jack bereaksi dengan sangat baik dan tetap fokus pada apa yang perlu kami lakukan," kata Guardiola tentang provokasi yang diterima Grealish.

Gol Kevin De Bruyne pada menit ke-70 membuktikan perbedaannya dan playmaker City itu dibuat frustrasi oleh rencana permainan defensif Atletico. "Ini sangat sulit," kata De Bruyne.

De Bruyne mengungkapkan kesulitannya melawan tim yang bertahan dengan hampir lima pemain di belakang dan lima di lini tengah. Siapa pun yang mengatakan sesuatu tentang payahnya City, kata dia, maka sebaiknya ia mencoba melawan tim seperti itu di tempat latihan.

"Kami harus tetap tenang dan tidak mencoba untuk terlibat dalam aksi mereka. Ini adalah cara mereka bermain. Satu nihil adalah satu nihil. Saya berharap serupa di sana. Jika permainannya ketat, mereka harus menyerang sedikit lebih banyak," katanya.

Guardiola menambahkan, De Bruyne berada di momen terbaik musim ini. Tajam dan cepat dan punya pengaruhnya sangat besar untuk tim. Dia menilai, Atletico adalah ahli dalam bertahan bersama-sama dan sangat sulit untuk menghancurkan mereka.

"Kami memainkan lawan yang luar biasa," katanya. "Statistik berbicara sendiri. Mereka sangat dinamis. Kami ingin melalui dengan alat yang kami miliki. Kami bertahan dengan sangat baik," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement