Rabu 06 Apr 2022 09:40 WIB

Hujan Deras Selasa Sore, Empat Kecamatan di Jaktim Kebanjiran

Ketinggian air di Cipayung, Duren Sawit, Makasar, dan Cakung antara 60-130 cm.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam Kampus UBSI membantu evakuasi korban yang terjebak bencana Banjir di daerah Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2022).
Foto: Dok UBSI
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam Kampus UBSI membantu evakuasi korban yang terjebak bencana Banjir di daerah Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat kecamatan yang berada di wilayah Jakarta Timur (Jaktim) dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur pada Selasa (5/4/2022) sore WIB. Kepala Seksi (Kasi) Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jaktim, Gatot Sulaeman mengatakan, empat kecamatan uang dilanda banjir, meliputi Cipayung, Duren Sawit, Makasar, dan Cakung.

Ketinggian air berkisar 60-130 sentimeter (cm). "Di Jalan SMP 135, Kelurahan Pondok Bambu ketinggian air dilaporkan 130 sentimeter. Banjir karena hujan deras," kata Gatot di Jakarta, Rabu (6/4/2022).

Gatot menjelaskan, banjir juga terjadi di Komplek Jakarta Garden City (JGC), Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, dengan tinggi air dilaporkan mencapai 60 cm. Sementara itu, Jalan Al Umar RT 04, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, ketinggian air dilaporkan mencapai 55 cm. "Di masing-masing tempat kita kerahkan unit mobil quick rescue untuk melakukan penyedotan debit air. Tujuannya agar banjir lebih cepat surut," ujarnya.

Gatot mengatakan, Gulkarmat Jaktim mengerahkan mobil quick rescue paling banyak di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, yang ketinggian airnya mencapai satu meter. Total ada enam unit mobil quick rescue berikut 25 personel dikerahkan untuk menyedot debit air luapan Kali Sunter dari permukiman warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu.

"Untuk di Cipinang Melayu debit air kita sedot lalu buang ke aliran Kalimalang. Penyedotan di masing-masing titik permukiman warga masih berlangsung," tutur Gatot.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement