REPUBLIKA.CO.ID., WASHINGTON -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Selasa (5/4/2022) menyerukan dukungan dari negara-negara anggota untuk penangguhan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB (HRC).
"Rusia seharusnya tidak memiliki posisi otoritas dalam sebuah badan yang tujuannya adalah untuk mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia," kata Thomas-Greenfield pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang perang di Ukraina.
"Tidak hanya puncak kemunafikan, itu juga berbahaya," kata dubes AS itu, seraya menambahkan Moskow menggunakan keanggotaannya di Dewan HAM "sebagai platform propaganda untuk menunjukkan bahwa Rusia memiliki kepedulian yang sah terhadap hak asasi manusia."
Dia mengatakan 140 negara anggota PBB memilih untuk mengutuk Rusia atas perangnya terhadap Ukraina, sebuah angka yang lebih dari dua pertiga suara mayoritas yang dibutuhkan oleh Majelis Umum beranggotakan 193 orang untuk mengusir Rusia.
“Ini pesan saya untuk Anda semua: sekarang waktunya untuk mencocokkan perkataan itu dengan tindakan. Menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia adalah sesuatu yang kita, secara kolektif, memiliki kekuatan untuk lakukan di Majelis Umum.”
"Suara kami dapat membuat perbedaan nyata. Partisipasi Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia merusak kredibilitas Dewan. Itu merusak seluruh PBB. Dan itu benar-benar salah," tambah Thomas-Greenfield.
Terkait upaya Presiden Ukraina Volodymyr Zelesnkyy, yang juga berbicara kepada Dewan Keamanan, Thomas-Greenfield menegaskan kembali dukungan AS untuk Ukraina.
"Presiden Zelenskyy, saya ingin Anda tahu: kami mendukung Anda dan rakyat Ukraina saat kalian menghadapi serangan brutal terhadap kedaulatan, demokrasi, dan kebebasan kalian," tutur dia.
Perang Rusia melawan Ukraina, yang dimulai 24 Februari, menimbulkan kemarahan internasional, dengan Uni Eropa, AS, dan Inggris menerapkan sanksi keras terhadap Moskow.
Setidaknya 1.480 warga sipil telah tewas di Ukraina dan 2.195 terluka, menurut perkiraan PBB, dan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Lebih dari 4,21 juta warga Ukraina juga telah melarikan diri ke negara lain, dengan sekitar 7 juta lainnya mengungsi, menurut badan pengungsi PBB.