Rabu 06 Apr 2022 10:42 WIB

Harga Pangan Diprediksi Turun, Ikappi: Antisipasi Fase Kedua Lonjakan Harga

Hingga hari ketiga kemarin, beberapa harga komoditas pangan masih terpantau tinggi

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang menjual sayur-mayur di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (4/4/2022). Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyampaikan, fase pertama kenaikan harga-harga pangan akan segera berakhir dan akan terjadi penurunan harga. Meski begitu, pemerintah diharap menyiapkan antisipasi matang untuk menghadapi fase kedua kenaikan harga pangan menjelang Lebaran pada awal Mei mendatang.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pedagang menjual sayur-mayur di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (4/4/2022). Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyampaikan, fase pertama kenaikan harga-harga pangan akan segera berakhir dan akan terjadi penurunan harga. Meski begitu, pemerintah diharap menyiapkan antisipasi matang untuk menghadapi fase kedua kenaikan harga pangan menjelang Lebaran pada awal Mei mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyampaikan, fase pertama kenaikan harga-harga pangan akan segera berakhir dan akan terjadi penurunan harga. Meski begitu, pemerintah diharap menyiapkan antisipasi matang untuk menghadapi fase kedua kenaikan harga pangan menjelang Lebaran pada awal Mei mendatang.

Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi Sarijowan, mengatakan, fase pertama kenaikan harga pangan akan mulai mereda setelah sepekan memasuki bulan Ramadhan. Itu lantaran adanya penurunan permintaan dan daya beli masyarakat.

"Namun ini akan naik lagi satu pekan menjelang Idul Fitri, yang masuk fase kedua, jadi kami minta kepada pemerintah untuk mengeluarkan seluruh daya dan upaya dalam proses pelaksanaan penurunan harga pangan sehingga tidak terlampau tinggi," kata Reynaldi dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Rabu (6/4/2022).

Ia menjelaskan hingga hari ketiga Ramadhan, Selasa (5/4/2022) kemarin, beberapa harga komoditas pangan masih cukup tinggi dan belum dapat turun. Di antaranya minyak goreng curah Rp 19.500 per liter, aneka cabai Rp 50 ribu-Rp 60 ribu per kg, serta bawang merah sekitar Rp 37 ribu per kg dan bawang putih Rp 33.500 per kg.

Adapun, komoditas lainnya yakni daging sapi Rp 143 ribu per kg, tepung terigu Rp 9 ribu per kg, daging ayam ras tembus Rp 40.200 per kg, telur ayam ras Rp 25.300 per kg serta gula pasir yang masih tetap Rp 14.500 per kg karena barang yang langka.

"Itu beberapa komoditas yang kami pantau sampai detik ini masih cukup tinggi," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement