Pekerja mengemas minyak goreng di area PT MNA di Kramatwatu, Serang, Banten, Rabu (6/4/2022). Kadisperindag Provinsi Banten Babar Suharso menyatakan kebutuhan minyak goreng di Banten sebesar 11.260 ton per bulan baru bisa dipenuhi 30 persen atau sebesar 4.425 ton sehingga masih terjadi kekurangan pasok cukup besar. (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)
Pekerja mengemas minyak goreng di are PT MNA di Kramatwatu, Serang, Banten, Rabu (6/4/2022). Kadisperindag Provinsi Banten Babar Suharso menyatakan kebutuhan minyak goreng di Banten sebesar 11.260 ton per bulan baru bisa dipenuhi 30 persen atau sebesar 4.425 ton sehingga masih terjadi kekurangan pasok cukup besar. (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)
Pekerja mengisi minyak goreng curah ke dalam tengki truk di are PT MNA di Kramatwatu, Serang, Banten, Rabu (6/4/2022). Kadisperindag Provinsi Banten Babar Suharso menyatakan kebutuhan minyak goreng di Banten sebesar 11.260 ton per bulan baru bisa dipenuhi 30 persen atau sebesar 4.425 ton sehingga masih terjadi kekurangan pasok cukup besar. (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)
Pekerja mengawasi pengisian minyak goreng curah ke dalam tengki truk di are PT MNA di Kramatwatu, Serang, Banten, Rabu (6/4/2022). Kadisperindag Provinsi Banten Babar Suharso menyatakan kebutuhan minyak goreng di Banten sebesar 11.260 ton per bulan baru bisa dipenuhi 30 persen atau sebesar 4.425 ton sehingga masih terjadi kekurangan pasok cukup besar. (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,SERANG -- Pekerja mengemas minyak goreng di are PT MNA di Kramatwatu, Serang, Banten, Rabu (6/4/2022).
Kadisperindag Provinsi Banten Babar Suharso menyatakan kebutuhan minyak goreng di Banten sebesar 11.260 ton per bulan baru bisa dipenuhi 30 persen atau sebesar 4.425 ton sehingga masih terjadi kekurangan pasok cukup besar.
sumber : Antara
Advertisement