Rabu 06 Apr 2022 16:27 WIB

Moeldoko Pastikan Surat KSP Minta Sumbangan Catut Nama Ngabalin Palsu

Moeldoko mengaku Ngabalin akan melaporkan pemalsuan surat ke Bareskrim.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/10). Moeldoko menjalani pemeriksaan sebagai saksi pelapor. Sebelumnya, Moeldoko melaporkan peneliti ICW yaitu Egi Primayogha dan Miftah atas dugaan pencemaran nama baik terhadap dirinya.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/10). Moeldoko menjalani pemeriksaan sebagai saksi pelapor. Sebelumnya, Moeldoko melaporkan peneliti ICW yaitu Egi Primayogha dan Miftah atas dugaan pencemaran nama baik terhadap dirinya.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan surat dengan KOP Kantor Staf Presiden (KSP) dan mencatut nama Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin palsu. Surat tersebut digunakan untuk meminta sumbangan kepada Wali Kota Cirebon, Jawa Barat.

“Saya klarifikasi bahwa itu tidak benar tanda tangannya Pak Ngabalin. Bahwa itu tidak benar menggunakan KOP KSP. Semuanya dipalsukan,” ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga

Ia menyebut, peristiwa pemalsuan surat KSP tersebut tak hanya menimpa Ali Ngabalin, namun juga beberapa staf KSP lainnya termasuk dirinya. Moeldoko pun meminta Ali Ngabalin untuk melaporkan tindakan pencatutan dan dugaan penipuan yang mengatasnamakan KSP ke kepolisian. Pencatutan diduga telah merugikan baik lembaga KSP maupun masyarakat.

“Saya minta Pak Ngabalin agar bisa membersihkan kantor KSP dari berbagai tipu daya, penipuan dan pada akhirnya masyarakat dirugikan. Maka besok pagi Pak Ngabalin akan melaporkan ke Bareskrim untuk ditindaklanjuti,” kata dia.

Moeldoko pun meminta masyarakat agar mengkonfirmasi ke KSP jika menerima surat serupa yang mengatasnamakan lembaga KSP. Menurut dia, pencatutan lembaga KSP itu diduga dilakukan untuk penipuan ataupun menjelekkan nama KSP.

“Tetapi dari KSP tidak ada minta-minta gitu. Semua kegiatan KSP didukung sepenuhnya oleh APBN. Kalau ada yang minta di luar itu saya pastikan penipuan,” tegas Moeldoko. Ia juga menegaskan akan mencopot stafnya jika terbukti meminta sumbangan kegiatan seperti yang tercantum dalam surat palsu tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement