Rabu 06 Apr 2022 16:55 WIB

Jakarta Kembali Mulai Macet, Ini Kata Pengamat

Kemacetan yang kini terjadi di Jakarta harus dilihat dari berbagai aspek.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah kendaraan berjalan perlahan saat terjebak macet di Jalan Ciledug Raya, Kebayoran, Jakarta, Senin (4/4/2022). Pelonggaran aturan pembatasan kegiatan masyarakat terkait pandemi COVID-19 membuat sejumlah perusahaan kembali memberlakukan aturan bekerja di kantor sehingga menyebabkan kemacetan di sejumlah ruas jalan ibu kota saat jam berangkat dan pulang kerja.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sejumlah kendaraan berjalan perlahan saat terjebak macet di Jalan Ciledug Raya, Kebayoran, Jakarta, Senin (4/4/2022). Pelonggaran aturan pembatasan kegiatan masyarakat terkait pandemi COVID-19 membuat sejumlah perusahaan kembali memberlakukan aturan bekerja di kantor sehingga menyebabkan kemacetan di sejumlah ruas jalan ibu kota saat jam berangkat dan pulang kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kebijakan dan Perencanaan Tata Kota, Franz Ari Prasetyo, menyoroti kabar DKI Jakarta yang kembali macet. Menurut dia, kemacetan yang kini terjadi di Jakarta harus dilihat dari berbagai aspek sejak pandemi Covid-19 mulai merebak di Indonesia.

“Sekarang Jakarta belum seperti sebelum pandemi sebenarnya. Mulai macet lagi karena mobilitas lebih tinggi dari dua tahun terakhir saja,” kata Franz kepada Republika.co.id, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga

Meski demikian, Franz secara khusus mengapresiasi persiapan DKI Jakarta selama dua tahun terakhir dalam membenahi transportasi yang ada. Pasalnya, persiapan itu dinilainya bermanfaat untuk digunakan saat pandemi mulai melandai. “Jadi ketika mencoba menormalkan Covid-19, tentu akan bersinggungan dengan mobilitas yang ada,” katanya.

Menurut dia, dengan adanya LRT, MRT hingga koridor-koridor TransJakarta yang berjalan dengan kapasitas yang meningkat merupakan hal baik untuk dimanfaatkan Pemprov DKI. Selain pembenahan yang lebih baik, kata dia, kesiapan untuk digunakan masyarakat secara masif juga harus diiringi pengawasan protokol dari Pemprov DKI.

“Jadi saya pikir dengan konteks ini, penggunaan transportasi publik memang beresiko saat masih ada Covid-19. Tapi, saat kembali mulai normal, saya pikir itu arah baik,” jelasnya. Dia menambahkan, saat ini tugas Pemprov DKI hanya untuk memastikan warganya bisa memanfaatkan transportasi tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengonfirmasi kembali macetnya ibu kota DKI Jakarta akhir-akhir ini. Menurut dia, hal itu karena adanya peningkatan pelonggaran sesuai kebijakan Pemerintah Pusat pada banyak sektor dan menyebabkan interaksi mobilitas masyarakat semakin meninggi. “Tentu ini dapat menyebabkan kemacetan,” kata Riza di Balai Kota DKI, Rabu (6/4/2022).

Dia melanjutkan, khusus Jakarta saja yang berstatus PPKM Level dua, ada banyak pelonggaran yang dilakukan. Dia menyontohkan PTM yang kini sudah 100 persen, selain dari transportasi publik yang dimaksimalkan kapasitasnya dan kegiatan-kegiatan lain yang kembali normal. Meski banyak kelonggaran hingga akhirnya berdampak pada kemacetan, dia meminta warga bisa tetap menjaga protokol kesehatan dan tetap berhati-hati. Riza juga meminta para warga bisa disiplin lebih ketat dan bertanggung jawab.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement