REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mufti Mesir, Syekh Dr Syawqi Allam memberi penjelasan terkait boleh-tidaknya bersholawat kepada sahabat Nabi Muhammad SAW. Dia mengatakan, tujuan bersholawat kepada sahabat Nabi SAW yakni sebagai doa.
Karena, doa memiliki keutamaan sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah At-Taubah ayat 103: "Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
"Maka dari itu, yang dimaksud adalah berdoa untuk mereka (para sahabat Rasulullah SAW), bukan sholawat sebagaimana yang diyakini sebagian orang," kata dia seperti dilansir Elbalad, Rabu (6/4/2022).
Syekh Syawqi melanjutkan, berdasarkan ayat tersebut, tidak ada masalah dalam mendoakan para sahabat Nabi Muhammad SAW. Karena itu, dia menekankan, mendoakan para sahabat Nabi SAW itu dibolehkah dan tidak termasuk perkara yang bid'ah.
Syekh Syawqi juga mengungkapkan, para sahabat pun amat tertarik untuk bershalawat kepada Nabi SAW. Dalam Shahih Bukhari dijelaskan mengenai para sahabat yang ingin mengetahui bagaimana cara bershalawat kepada Rasulullah SAW.
Lalu Nabi SAW menjawab, "Ucapkanlah 'ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA SHALLAITA 'ALAA AALII IBRAAHIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID. ALLAAHUMMA BAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAARAKTA 'ALAA 'AALI IBRAHIIMA INNAKA HAMIIDUM MAJIID'".
Rasulullah SAW juga bersabda, "Siapa yang membaca shalawat kepada sekali, maka Allah SWT akan mengganjarnya dengan 10 kali shalawat dan menggugurkan 10 dosanya, serta mengangkat 10 derajat untuknya." (HR Bukhari)