REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK - Pemerataan akses listrik di seluruh wilayah Bangka Belitung (Babel) adalah salah satu program yang dicanangkan oleh Gubernur Erzaldi Rosman dalam prioritas pembangunannya. Berbagai upaya yang terus dilakukan, salah satunya dengan bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero untuk menjadikan Negeri Serumpun Sebalai ini semakin terang benderang.
Langkah yang dilakukan adalah pembangunan interkoneksi Sumatera-Bangka melalui kabel bawah laut sepanjang 36 kilometer (km) yang terbentang dari Landing Point Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan menuju Landing Point Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Perjuangan tersebut akhirnya membuahkan hasil. Tahap pertama interkoneksi kabel laut akhirnya berhasil dioperasikan dan akan meningkat secara bertahap.
Saat ini sirkit 1 mulai menghasilkan daya 30 Megawatt dan meningkat secara bertahap sampai dengan 90 Megawatt. Jika sirkit 2 rampung diselesaikan, maka kabel bawah laut ini akan menghasilkan daya sebesar 200 Megawatt dengan kekuatan 150 KV.
Gubernur Erzaldi Rosman melakukan peninjauan interkoneksi kabel laut di Landing Point Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Rabu (6/4/2022). Dia mengatakan bahwa beroperasinya kabel bawah laut tersebut akan membuat ketersediaan energi listrik di Babel akan semakin aman.
"Dengan semakin besarnya cadangan listrik yang ada, kami berharap iklim investasi di Bangka Belitung akan lebih baik dan banyak lagi," ujar Gubernur Erzaldi yang didampingi Bupati Bangka Barat Sukirman dan General Manager PT PLN Wilayah Babel Amris Adnan saat melakukan peninjauan.
Gubernur berharap infrastruktur baru ini untuk segera diselesaikan guna mendorong pertumbuhan ekonomi Babel. Sebab kebutuhan dan pemanfaatan listrik Babel merupakan kebutuhan yang tertinggi di Indonesia. Tahun lalu, pertumbuhan kelistrikan di Babel mencapai 13,7 persen.
"Semoga dengan interkoneksi ini, peningkatannya akan lebih cepat lagi. Karena para investor yang akan berinvestasi di Bangka Belitung memang menunggu ketersediaan listrik ini, terutama investasi di sektor perikanan," jelasnya.
Selain investasi di sektor perikanan seperti tambak ikan, tambak udang, dan cold storage, rencana pembangunan smelter eliminate juga akan dapat terpenuhi dengan adanya tambahan pasokan listrik dari kabel bawah laut ini. Ke depan, interkoneksi ini juga akan terhubung ke Pulau Belitung yang juga telah ditunggu oleh investor di bidang perikanan dan perhotelan. Termasuk pulau-pulau lain yang terlewatinya.
Dalam kesempatan itu, gubernur juga mengapresiasi PLN wilayah Bangka Belitung atas interkoneksi kabel laut ini. Erzaldi berharap PLN dapat memberikan pelayanan yang optimal akan kelistrikan di Bangka Belitung. "Tanpa energi yang cukup, kita tidak bisa berbuat banyak untuk menyejahterakan masyarakat," tegasnya.
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Kepulauan Bangka Belitung Amris Adnan menyampaikan sistem interkoneksi 150 KV Sumatera-Bangka ini merupakan perkuatan pasokan listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjamin suplai listrik yang cukup untuk waktu yang lama di Babel. Menurut Amris, operasional jaringan kabel bawah laut Sumatera-Bangka sebelumnya sempat terkendala karena kondisi medan dan faktor cuaca sehingga baru bisa dilakukan Maret lalu.
"Akhirnya saat ini telah teraliri listrik pada tahap sikrit 1 dengan pasokan sebesar 30 Megawatt dan secara bertahap bertambah sampai dengan 90 Megawatt," jelasnya.
Selain melihat secara langsung Landing Point kabel interkoneksi, gubernur bersama rombongan juga melihat secara langsung ruang kontrol di gardu induk PLN Muntok.