REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gol "Tangan Tuhan” mendiang Diego Armando Maradona ke gawang Inggris di Piala Dunia 1986 menjadi perbincangan dari masa ke masa. Gol kontroversialnya tersebut membawa Argentina lolos ke semifinal Piala Dunia 1986 yang berlangsung di Mexico City.
Kaos yang dikenakan Maradona ketika mencetak gol tersebut kini dijual untuk pertama kalinya. Namun harganya tentu tak akan murah. Hanya orang dengan kantong tebal yang akan memiikinya. Juru lelang Sotheby’s pada Rabu (6/4/2022) mengatakan bahwa jersey itu dapat terjual dengan harga lebih dari 4 juta Poundsterling atau Rp 75 miliar dalam lelang online yang dibuka mulai 20 April.
Kepala Pakaian Jalanan dan Koleksi Modern Sotheby, Brahm Wachter mengatakan jersey tersebut ada dalam daftar item memorabilia olahraga paling penting di dunia. "Saya tidak akan pernah bisa menangani hal sebaik ini lagi. Momen itu ikonik dalam sejarah olahraga,” katanya dilansir dari Marca, Rabu.
Maradona mencetak dua gol di laga tersebut atau hanya empat tahun setelah Inggris dan Argentina berperang memperebutkan Kepulauan Falkland. Gol pertama Maradona tersebut tak terlihat pandangan wasit. Maradona kemudian mengakui bahwa gol tersebut dicetak sedikit dengan kepala dan sedikit dengan "Tangan Tuhan".
Gol kedua Maradona dicetak dengan cantik melalui aksi solorunnya. Ia menggiring bola melewati hampir seluruh pemain Inggris sebelum mengalahkan kiper Peter Shilton. Dan pada tahun 2002, gol tersebut terpilih sebagai “gol abad ini” dalam jajak pendapat FIFA.
Watcher mengatakan dua gol tersebut saling menyeimbangkan dengan cemerlang. Gol tersebut pun mengungkapkan dua sisi karakter dari sosok legenda Napoli tersebut. Menurutnya gol pertama benar-benar licik dengan melibatkan unsur keberuntungan.
"Namun kemudian dia mencetak gol kedua, yang merupakan salah satu gol yang paling sulit dipercaya - hampir seperti malaikat yang pernah ada,” ujarnya.
Pada tahun tersebut, Argentina memenangkan gelar Piala Dunia. Maradona dianggap oleh banyak orang sebagai pemain terhebat sepanjang masa. Sosoknya yang sudah akrab dengan kokain dan zat-zat terlarang lainnya meninggal pada November 2020 pada usia 60 tahun.
Usai pertandingan tersebut, Maradona bertukar jersey dengan gelandang Inggris Steve Hodge yang tak pernah menjualnya hingga sekarang. Selama 20 tahun terakhir kaos itu telah dipinjamkan ke Museum Sepakbola Nasional Inggris di Manchester.
Jersey biru dengan garis-garis biru muda adalah kaos sekali pakai yang dibuat dengan tergesa-gesa karena atasan yang direncanakan tim Argentina untuk dipakai dinilai terlalu berat untuk cuaca panas di Mecixo City. Tambahan Asosiasi Sepakbola Argentina dijahit dan angka-angka gemerlap, termasuk nomor 10 milik Maradona yang disetrika ke belakang sesaat sebelum pertandingan.
Hodge merasa bangga memiliki kaos tersebut. Hodge memandang kaos tersebut memiliki makna budaya yang mendalam dalam dunia sepakbola antara orang-orang Argentina dan Inggris. Menurut Wachter, Hodge memutuskan untuk menjualnya karena sudah waktunya.
Harga untuk barang memorabilia olahraga melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Jersey tersebut bisa mengalahkan rekor pakaian olahraga yang dipegang oleh Jersey Babe Ruth Newyork Yankees dengan harga 5,64 juta dolas AS pada 2019.