REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Twitter Inc mengatakan akan mulai menguji fitur edit baru dalam beberapa bulan mendatang, Selasa (5/4/2022). Kabar ini mengejutkan penggunanya pada hari yang sama ketika bos Tesla Elon Musk akan bergabung dengan dewan perusahaan media sosial.
Dilansir dari Malay Mail, Rabu (6/4/2022), Kepala Produk Konsumen Twitter Jay Sullivan mengatakan dalam sebuah tweet bahwa perusahaan telah bekerja sejak tahun lalu untuk membangun opsi edit. Opsi ini adalah fitur Twitter yang paling banyak diminta selama bertahun-tahun.
Berita itu pertama kali diejek oleh Twitter pada April Mop pekan lalu. Kabar ini muncul ketika perusahaan menghadapi perubahan arah yang lebih luas dengan Musk menjadi pemegang saham terbesarnya dan bergabung dengan dewan setelah mempertanyakan komitmen platform media sosial untuk kebebasan berbicara.
Musk mulai melakukan polling kepada pengguna Twitter tentang tombol edit setelah mengungkapkan 9,2 persen sahamnya di perusahaan pada Senin (4/4/2022). Pada pukul 18:30 EST, jajak pendapat memiliki lebih dari 4,2 juta suara, dengan 73,5 persen mendukung fitur tersebut.
Chief Executive Officer Twitter Parag Agrawal meminta pengguna untuk memilih dengan hati-hati pada Senin (4/4/2022), meskipun perusahaan kemarin men-tweet bahwa mereka tidak mendapatkan ide untuk tombol edit dari jajak pendapat. Sullivan men-tweet fitur tersebut akan membutuhkan waktu untuk disesuaikan karena tanpa hal-hal seperti batas waktu, kontrol, dan transparansi tentang apa yang telah diedit, Edit dapat disalahgunakan untuk mengubah rekaman percakapan publik.
Perusahaan akan secara aktif mencari masukan dan pemikiran permusuhan sebelum meluncurkan Edit,” tambahnya.
Twitter akan mulai menguji fitur dalam layanan berlangganan premium Twitter Blue Labs dalam beberapa bulan mendatang untuk mempelajari apa yang berhasil, apa yang tidak, dan apa yang mungkin. Anggota Twitter Blue mendapatkan akses eksklusif ke fitur premium dan penyesuaian aplikasi untuk langganan bulanan.