Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Mengumbar Senyum Mengundang Pahala

Agama | Wednesday, 06 Apr 2022, 21:37 WIB

Ada sebuah perbuatan yang mudah, ringan dan bisa menyenangkan banyak orang namun hal itu justeru bisa mengundang pahala. Apalagi kalau bukan senyum. Siapapun orangnya setiap saat bisa melakukannya dan hal itu bisa dilakukan oleh anak sampai orang dewasa. Artinya, perbuatan ini bukan saja menguntungkan orang yang melakukannya namun juga bisa menyenangkan orang lain.

Senyum yang mengembang di mulut bisa membahagiakan orang lain (FOTO: Republika.co.id/Darmawan)

Dalam fisiologi, senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, atau pula di sekitar mata. Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagiaan dan rasa senang.

Dengan senyum dapat dipastikan orang yang melihat kita akan tersenyum membalas senyuman kita. Setiap perbuatan positif maka akan menularkan energi positif pula. Karenanya, senyum jangan dianggap sepele karena mengundang kebahagiaan untuk orang lain pula. Ternyata untuk bisa membuat orang merasa nyaman dan bahagia ternyata tak perlu melakukan sesuatu yang berat namun dengan senyum segalanya bisa menyenangkan.

Psikologi menjelaskan pada kita bahwa ketawa serta senyuman tidak akan melemahkan atau menekan otot-otot muka, tetapi sebaliknya merupakan sejumlah latihan yang indah bagi pertumbuhan dan perkembangan otot-otot tersebut yang menyebabkan timbulnya kesegaran jiwa dan bermanfaat untuk pembinaan manusia yang sempurna.

Dapat dibayangkan, jika kita melihat orang dengan wajah masam. Yang ada kita merasa tidak senang melihatnya. Itulah realita gambaran sesungguhnya yang ada pada kehidupan kita. Orang-orang lebih suka melihat wajah yang menyenangkan dibandingkan dengan wajah kecut karena di situ tak memperlihatkan kesenangan karena yang ada hanyalah kekesalan.

Tersenyum dan tertawa dapat membantu menurunkan tekanan darah Anda. Tentunya itu merupakan kabar baik buat kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda, bukan? Manfaat senyum yang satu ini telah diteliti di tahun 2009. Menurut peneliti, tertawa memicu periode relaksasi otot dan penurunan denyut jantung serta tekanan darah. Sehingga, Anda akan terhindar dari penyakit kronis.( https://www.klikdokter.com)

Dengan melihat kenyataan ini, ternyata tersenyum memiliki kekuatan ampuh untuk menjaga kesehatan. Senyum sendiri adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan dan menenagkan hinga tentun saja akan membuat nyaman orang yang melakukannya. Tak salah jika penelitian tadi menunjukkan bagi mereka yang sering senyum dan tertawa memiliki tingkat kesehatan yang baik karena ada dalam kondisi yang tidak membuatnya bersedih. Jika bersedih tentu saja cenderung mendorong orang tidak nyaman dengan keadaannya.

Tak mengherankan jika agama kemudian menganggap jika senyum itu adalah sedekah. Pantas jika demikian adanya karena orang yang tersenyum sama artinya dengan orang yang berbagi karena aktivitas tersenyum berarti sama artinya dengan membagi kebahagiaan untuk orang lain. Mereka yang tersenyum pantas diganjar pahala karena bersuaha menyenangkan orang lain dengan senyumannya itu. Nabi bersabda: "Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu." (HR. Tirmidzi).

Oleh karenanya, orang yang ingin banyak saudara tentu saja akan selalu melakukan apa saja untuk mempererat persaudaraannya itu dan salah satu yang mungkin bisa dilakukannya adalah dengan menyebar senyum kepada siapa saja. Secara psikologi, orang yang tersenyum apalagi dilakukan setiap waktu maka sama artinya dengan menjaga dirinya selalu dalam kebahagiaan dan selain itu tentunya ia pun ingin mengajak orang lain bahagia pula. Ternyata senyum memiliki nilai yang dahsyat karena perbuatannya ringan namun efeknya terbilang begitu besar bagi siapa saja.

Di sinilah tentunya kita sebagai orang yang hidup bersama orang lain sudah sepatutnya untuk berusaha melakukan sesuatu bagi orang lain. Setiap perbuatan baik yang dilakukan maka akan kembali kepada diri kita sendiri. Karenanya tak begitu salah jika kita sendiri membiasakan tersenyum untuk orang lain dalam berbagai kesempatan. Satu senyuman memberi seribu makna yang berarti bagi orang lain. Orang yang terbiasa tersenyum menandakan dirinya dalam keadaan senang hingga ingin berbagi kesenangan itu dengan orang lain. Dengan memberi kesenangan kepada orang lain maka sama artinya akan mengundang kesenangan bagi dirinya sendiri.

“Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia denga hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu.” (H.R. al-Hakim (1/212)

Jika demikian adanya maka senyum itu jangan dianggap sepele karena akan mampu membuahkan nilai-nilai yang penuh makna dalam kehidupan. Kehidupan yang berjalan di atas dunia ini akan terasa menyenangkan jika orang-orang yang ada di dalamnya mampu saling memahami orang-orang yang ada di sekelilingnya. Sehingga tak berlebihan jika ada kesempatan untuk berbuat baik jangan sampai dibiarkan. Berbuat baiklah ketika ada kesempatan dan senyum adalah elemen yang cukup penting dalam kehidupan.

Ternyata senyum itu tidak perlu menggunakan energi yang besar untuk melakukannya. Dengan m udah kita melakukannya berarti kita akan semakin banyak memberi kebahagiaan kepada orang lain. Kita pantas bersyukur ketika Allah memberi anugerah senyum. Dapat dibayangkan jika senyum harus menggunakan tenaga yang besar. Karenanya harus disyukuri ketika ada kemudahan untuk bisa tersenyum dan hal itu harus dimanfaatkan secara maksimal. Jadi jangan sampai membuang kesempatan ketika ada peluang untuk tersenyum.

Oleh sebab itu, dari saat ini mari kita ubah cara pandang kita tentang senyum yang selama ini selalu dianggap sepele. Senyum yang penuh makna ini maka sudah seharusnya kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari karena senyum dapat membahagiakan orang lain. Intinya, perbuatan mudah seperti senyum ternyata mengundang pahala berlipat bagi yang melakukannya.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image