Oleh: Lutfi Effendi
Ramadhan telah tiba, kembali kami tampilkan uraian singkat tentang Al Qur’an sebagai tadarus singkat selama bulan Ramadhan. Tadarus ini, meneruskan tulisan sejenis yang diupload Ramadhan tahun lalu. Moga Bermanfaat.
Pada tulisan kali ini, ditampilkan Qs Al Baqarah ayat 53 yang merupakan sambungan ayat sebelumnya yang masih mengisahkan Bani Israil, dalam hal ini petunjuk kepada Bani Israil;
وَاِذْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَالْفُرْقَانَ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
wa iż ātainā mụsal-kitāba wal-furqāna la’allakum tahtadụn
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan kepada Musa Kitab dan Furqan, agar kamu memperoleh petunjuk. (Qs Al Baqarah 53)
Dalam ayat 53 surat Al Baqarah disebutkan bahwa Nabi Musa menerima Kitab dan Furqan. Kitab ini merupakan hasil dari 40 hari Musa meninggalkan umatnya ke Sinai untuk menjemput janji Allah sebagaimana termaktub pada Qs Al-Baqarah ayat 51.
Kitab dan Furqan yang diturunkan kepada Nabi Musa ini merupakan petunjuk untuk Bani Israil. Kitab yang diberikan kepada Nabi Musa ini, kita kenal sebagai Kitab Taurat. Kitab-kitab yang lain adalah Kitab Zabur kepada Nabi Daud dan umatnya, Kitab Injil kepada Nabi Isa dan umatnya serta Kitab Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw dan umatnya.
Kesemua kitab itu diturunkan kepada Nabi yang bersangkutan untuk petunjuk bagi umat Nabi yang bersangkutan. Semua Nabi mendapatkan petunjuk sebagai pedoman bagi umatnya, tetapi tidak semua petunjuk dapat disusun sebagai suatu kitab sebagaimana 4 kitab tersebut di atas. Boleh jadi hanya berupa lembaran atau sukhuf yang tanpa nama, tetapi ada yang hanya lisan saja karena budaya tulis belum ada. Misalnya untuk Nabi Adam, ketika Allah SwT memberi petunjuk hanya lewat lisan saja.
Petunjuk yang diberikan Allah kepada manusia lewat Nabi-nabi tersebut merupakan tanda welas asih Allah kepada manusia agar manusia tidak salah jalan. Karena ada kecenderungan manusia untuk sesat jalan jika tidak mendapat petunjuk dalam hidupnya. Demikian pula petunjuk yang diberikan kepada Bani Israil lewat Nabi Musa juga merupakan pertanda welas asih Allah kepada Bani Israil.
Apa yang bisa kita ambil dari pelajaran di atas:
Kita sebagai umat Nabi Muhammad saw mendapatkan petunjuk Allah SwT lewat Al-Qur’an. Al-Qur’an sendiri sebagaimana telah kita bahas pada surat Al Baqarah ayat 2 merupakan kitab yang di dalamnya tidak ada keraguan dan merupakan petunjuk bagi orang yang bertakwa.
Karenanya, jangan ragu-ragu untuk memedomaninya. Jangan pilih-pilih, ini yang cocok dan menguntungkan dipakai tetapi yang tidak cocok dan dinilai merugikan ditinggal. Ini bukan merupakan ciri manusia yang takwa. Manusia yang takwa mestinya yang kaffah terhadap petunjuk Allah tersebut.
Wa Allahu a’lam bish-shawab. (*)