REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman mengajak masyarakat di lingkungan Masjid Muhajirin di Jalan Balai Kelurahan Batin Tikal Kecamatan Taman Sari Kota Pangkalpinang, untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT di bulan Ramadhan 1443 H yang penuh berkah ini, sehingga mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat. Menurutnya manusia harus melalui tujuh fase untuk menjadi lebih baik.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Erzaldi dalam ceramah singkatnya saat salat Isya dan Tarawih di Masjid Muhajirin Pangkalpinang, Rabu (6/4/2022). Pada kesempatan ini, Gubernur Erzaldi mengucapkan syukur Alhamdulillah bahwa dirinya masih dapat melaksanakan ibadah puasa sekaligus melaksanakan salat Isya dan Tarawih bersama dengan masyarakat Jalan Balai, dalam keadaan sehat walafiat.
Gubernur Erzaldi dalam ceramahnya menyampaikan hasil riset pada buku seorang pakar psikolog muslim lulusan universitas di Amerika, yang bernama Abdul Fattah Rashid Hamid, tentang Pengenalan Diri dan Dambaan Spiritual yang menyebutkan bahwa manusia itu pada dasarnya ingin menjadi lebih baik dan lebih baik.
Untuk mencapai hal tersebut menurut gubernur tentu tidak gampang, karena harus melalui tingkatan-tingkatan yang sesuai fasenya. Dalam buku itu disebutkan ada sebanyak 7 fase tingkatan kepribadian seseorang untuk menuju yang lebih baik. Intinya, setiap individu dalam menuju kesempurnaan kepribadian akan melewati 7 fase tingkatan.
"Tingkat pertama, manusia itu condong pada hasrat dan kenikmatan dunia, yakni, manusia cenderung ingin tampak lebih baik, selera jasmani, pemanjaan ego, dan perasaan ingin disanjung. Pada tahapan ini, manusia masih ada sifat iri, dengki, serakah, dan lain-lain," ujar gubernur dalam siaran persnya.
Pada tingkat kedua, dalam diri manusia sudah ada keinginan untuk melawan sifat buruk di fase pertama. "Pada fase kedua ini, perlawanan yang ada pada diri seseorang itu masih bersifat mengambang, belum terarah, karena masih terpengaruh pada hasrat-hasrat yang muncul. Seseorang masih menjadi subjek yang dikendalikan oleh hasrat-hasrat yang bersifat fisik, masih sering tertipu pada tipu muslihat, masih percaya kepada hal-hal yang tidak seharusnya dipercaya selain kepada kepada Allah SWT," ujarnya lagi.
Sedangkan pada tingkat ke tiga, manusia mulai menyadari akan cahaya sejati yang tidak lain adalah petunjuk Allah SWT. "Pada fase ketiga ini, manusia mulai menekuni keimanan kepada Allah SWT, tidak lagi mencari kesalahan pada orang lain, karena ego seseorang pada fase ini mulai berkurang," jelas gubernur.
Pada tingkat keempat, sifat seseorang lebih baik lagi. Seseorang pada fase ini mulai mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT, tidak tertarik lagi pada apa yang dimiliki orang lain, dan sudah mulai mendapatkan keberkahan.
Tingkat kelima merupakan fase yang lebih baik lagi, karena seseorang mulai mencintai Allah SWT. "Pada fase ini, seseorang mulai memiliki ketenangan dan terbebas dari tekanan, pikiran seseorang pada tingkatan ini hanya tertuju pada akhirat semata. Fase ini ada pada para sufi dan wali, dan fase terakhir, dimiliki oleh para nabi," tegasnya.
Gubernur Erzaldi berharap apa yang dirinya sampaikan ini dapat mengajak para jemaah untuk mengintrospeksi diri sendiri, dimana posisi kita berada pada fase-fase yang ia uraikan diatas.
Kemudian ditambahkannya, pada era digitalisasi saat ini, membuat hubungan antar sesama menjadi jauh karena cenderung lebih mementingkan hal-hal yang tidak semestinya.
"Yang dekat terasa jauh, yang jauh terasa dekat, dak tua dak muda, dak bini dak laki, selalu sibuk dengan handpone (hp) masing-masing, ini pengaruh dari digitalisasi," ungkap gubernur dalam dialek Bangka.
Di akhir ceramahnya, ia berharap ibadah puasa masyarakat menjadi lebih baik dari sebelumnya, sehingga dapat menjadi seorang pemenang yang berhasil di dunia dan juga akhirat. Usai sholat Tarawih, tak lupa gubernur menyapa masyarakat yang memang sangat menantikan kehadiran orang nomor satu di Babel ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika